Inflasi AS Meningkat Sesuai Ekspektasi di Bulan April



KONTAN.CO.ID - Inflasi Amerika Serikat (AS) bergerak sideways pada bulan April. Sebuah tanda mengkhawatirkan bagi The Fed yang menunjukkan peningkatan laju kenaikan harga dapat bertahan lebih lama dari perkiraan dan menimbulkan keraguan mengenai seberapa cepat bank sentral tersebut dapat menurunkan suku bunga.

Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan mengatakan pada hari Jumat (31/5), indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) meningkat 0,3% bulan lalu, menyamai kenaikan yang belum direvisi pada bulan Maret.

Dalam 12 bulan hingga April, indeks harga PCE naik 2,7%. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan akan naik 0,3% pada bulan ini dan 2,7% pada basis tahunan.


Baca Juga: Harga Emas Spot Tidak Bergerak di Level US$2.342,68, Jelang Data Inflas AS

Indeks harga PCE adalah salah satu ukuran inflasi yang dilacak oleh bank sentral AS untuk target 2%. Sajian inflasi bulanan sebesar 0,2% dari waktu ke waktu diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke target.

The Fed telah mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25%-5,50% selama 10 bulan terakhir.

Terdampak oleh inflasi dan data pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari perkiraan selama tiga bulan dari bulan Januari hingga Maret setelah data yang lebih menggembirakan di kuartal keempat tahun lalu.

Namun pada awal bulan ini, sajian data kenaikan lapangan kerja bulanan pada bulan April dan indeks harga konsumen tampaknya memberikan sedikit kelegaan bagi The Fed.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil Jumat (31/5) Sore, Brent ke US$81,42 dan WTI ke US$77,88

Pertumbuhan lapangan kerja AS berada pada level terendah dalam enam bulan dan peningkatan CPI kurang dari perkiraan.

The Fed telah menaikkan biaya pinjaman sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022 dalam upaya untuk mengurangi permintaan di seluruh perekonomian.

Pasar keuangan awalnya memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan terjadi pada bulan Maret, yang kemudian diundur ke bulan Juni dan sekarang ke bulan September.

Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, meningkat sebesar 0,2%, turun dari kenaikan 0,7% di bulan Maret.

Revisi data produk domestik bruto (PDB) yang dirilis pada hari Kamis (30/5) menunjukkan, belanja konsumen melambat ke laju 2,0% pada kuartal pertama dari laju 3,3% pada periode Oktober-Desember.

Editor: Yudho Winarto