KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia mulai memasuki tren penurunan. Kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) jadi pemicu utama penurunan harga minyak. Mengutip Bloomberg, Senin (15/11), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di pasar Nymex menurun 0,77% ke US$ 80,17 per barel. Dalam sepekan harga minyak menurun 2,15%. Bahkan, harga minyak tertinggi di pekan lalu sempat berada di US$ 84,15 per barel. Sementara, sejak awal tahun harga minyak masih naik 68%. Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan pelemahan harga minyak dipicu laporan inflasi AS yang lebih tinggi dari ekspektasi. Tercatat, inflasi AS yang tergambar dari data CPI melonjak 6,2% di Oktober. Angkat tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan pasar yang sebesar 5,9%.
Inflasi AS naik di atas ekspektasi, harga minyak tertekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia mulai memasuki tren penurunan. Kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) jadi pemicu utama penurunan harga minyak. Mengutip Bloomberg, Senin (15/11), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di pasar Nymex menurun 0,77% ke US$ 80,17 per barel. Dalam sepekan harga minyak menurun 2,15%. Bahkan, harga minyak tertinggi di pekan lalu sempat berada di US$ 84,15 per barel. Sementara, sejak awal tahun harga minyak masih naik 68%. Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan pelemahan harga minyak dipicu laporan inflasi AS yang lebih tinggi dari ekspektasi. Tercatat, inflasi AS yang tergambar dari data CPI melonjak 6,2% di Oktober. Angkat tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan pasar yang sebesar 5,9%.