Inflasi AS Terkendali, Harga Emas Kembali Berkilau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Redanya inflasi Amerika Serikat (AS) akan berujung pada penguatan emas. Kenaikan suku bunga guna meredam inflasi AS telah mengikis kilau emas di tahun lalu.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas berhasil naik pada hari Senin (9/1), menempel ke level tertinggi tujuh bulan setelah tanda-tanda pasar pekerjaan AS yang mendingin. 

"Hal itu mendorong harapan untuk inflasi AS yang lebih rendah minggu ini dan akhirnya mengubah retorika hawkish Federal Reserve (The Fed)," tulis Ibrahim dalam rilis harian, Senin (9/1).


Harga logam kuning melonjak pada hari Jumat setelah data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan nonfarm payrolls (NFP) AS tumbuh pada laju paling lambat dalam setahun di bulan Desember. Pembacaan inflasi untuk dua bulan sebelumnya direvisi lebih rendah, sementara pertumbuhan upah juga mereda.

Terkendalinya inflasi tersebut meredakan kekhawatiran bahwa pasar pekerjaan AS yang terlalu panas akan mencegah pelonggaran inflasi lebih lanjut di tahun 2023. Serta, mendorong ekspektasi bahwa The Fed akan melunakkan sikap hawkish lebih cepat dari yang diperkirakan, membiarkan tekanan pada emas dan aset non-yielding lainnya.

Baca Juga: Tembaga LME Mencapai Harga Tertinggi Lebih dari 6 Bulan Saat China Membuka Perbatasan

Selain itu, dolar AS melemah lebih lanjut pada hari Senin (9/1) setelah membalikkan sebagian besar kenaikan minggu lalu pada data gaji. Imbal hasil Treasury US 10 tahun juga turun.

Inflasi Consumer Price Index (CPI) diperkirakan akan turun ke level terendah pada bulan Desember, menunjukkan bahwa serangkaian kenaikan suku bunga yang tajam oleh Fed pada tahun 2022 memiliki efek yang diharapkan.

Ibrahim berujar, kenaikan suku bunga telah memukul harga emas tahun lalu, karena mendorong biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Tetapi, logam kuning mengalami kebangkitan minat selama sebulan terakhir, dengan permintaan safe haven juga kembali bermain di tengah kekhawatiran potensi resesi pada tahun 2023.

Baca Juga: Harga Emas Melanjutkan Kenaikan ke Level Tertinggi 8 Bulan Terakhir

The Fed sekarang diharapkan untuk lebih memperlambat laju kenaikan suku bunga, dengan mayoritas pedagang memperkirakan kenaikan hanya 25 basis poin (bps) pada bulan Februari. Tetapi bank sentral tetap memperingatkan bahwa mereka dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi dan lebih lama.

Adapun dalam perdagangan pasar Eropa pukul 19.30 WIB, harga emas dunia di level US$ 1.873,58 per ons troi. Sedangkan, perdagangan emas di hari Selasa (10/1) harganya diprediksikan Ibrahim menguat pada rentang US$ 1.863,36 per ons troi–US$ 1.888,70 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati