Inflasi Australia membuat AUD terseret Euro



JAKARTA. Mata uang dollar Australia terpukul angka inflasi negeri kanguru. AUD pun terpuruk di hadapan Euro. Mengutip Bloomberg, Rabu (28/10) pukul 19.46 WIB, pasangan EUR/AUD naik tajam 1,15% ke level 1,55413.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, pasangan EUR/AUD naik cukup tajam setelah angka inflasi Australia bulan September turun menjadi 0,5% atau lebih rendah dari prediksi dan angka sebelumnya yakni 0,7%.

Secara year to date, inflasi Australia hingga September hanya 1,5% atau jauh di bawah target Reserve Bank of Australia (RBA) sebesar 2% - 3%. "Ini memberi dampak negatif ke pergerakan AUD karena RBA berpotensi menahan suku bunga rendah lebih lama," ujar Putu.


Di sisi lain, pergerakan mata uang Euro pun sebenarnya minim sentimen positif. Data German import price bulan September berada di level minus 0,7% atau lebih rendah dari proyeksi sebesar minus 0,2% meski lebih baik dari bulan sebelumnya minus 1,5%. Data GfK German Consumer Climate pun turun menjadi 9,4 dari sebelumnya 9,6 dan proyeksi 9,5. "Data Jerman perngaruhnya kecil ke pergerakan Euro," imbuh Putu.

Selanjutnya, data inflasi di zona Euro akan menjadi fokus utama pergerakan EUR/AUD pada Kamis besok, diantaranya German Prelim CPI bulan September, Spanish Flash CPI tahunan, serta German Unemployment Change. Putu menduga pasangan EUR/AUD bisa melanjutkan penguatan jika data ekonomi Eropa lebih baik dari proyeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto