Inflasi bisa menopang pergerakan rupiah



JAKARTA. Penguatan rupiah bisa berlanjut awal pekan ini. Di pasar spot, Jumat (29/4), kurs rupiah terangkat 0,08% ke level Rp 13.180 per dollar Amerika Serikat (AS). Di kurs tengah BI, valuasi rupiah stagnan di level Rp 13.204.

Albertus Christian, Research and Analyst Monex Investindo Futures, menuturkan, faktor di balik penguatan rupiah datang dari masih tingginya minat pelaku pasar terhadap Surat Utang Negara.

"Ini meredam katalis negatif yang datang lewat tingginya permintaan pelaku pasar akan USD di akhir bulan," tambah Christian.


Keputusan Bank of Japan (BoJ) mempertahankan pelonggaran stimulus menjadi kekuatan bagi mata uang Asia. Ini bisa menjadi kekuatan bagi pergerakan rupiah Senin (2/5).

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, menambahkan, sentimen positif datang dari inflasi Indonesia April yang diperkirakan turun. Dari eksternal, ISM Manufacturing AS April diprediksi turun.

"Selama awal pekan ke pertengahan pekan, kans rupiah menguat tetap ada," ujar Rully. Ia menduga, rupiah akan bergerak di Rp 13.165 – Rp 13.200 per dollar AS hari ini.

Christian menebak, rupiah akan bergerak antara Rp 13.110 – Rp 13.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie