KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi di Jakarta mengalami kenaikan pada bulan Ramadan yang jatuh di bulan Mei 2019. Inflasi pada bulan tersebut tercatat sebesar 0,59% secara bulanan (mom) meningkat dibanding inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,40% mom. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo menjelaskan, peningkatan tersebut terjadi pada hampir seluruh kelompok pengeluaran terutama pada kelompok bahan makanan. Dengan perkembangan tersebut, inflasi sampai dengan Mei 2019 tercatat sebesar 1,64% atau secara tahunan 3,5% yoy. "Meningkatnya tekanan inflasi Mei 2019 bersumber dari kelompok pengeluaran bahan makanan," jujar Hamid melalui rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (10/6).
Kelompok tersebut tercatat mengalami inflasi 2,03% mom. Tingginya inflasi pada kelompok ini disumbang oleh kenaikan harga daging dan olahannya, khususnya daging ayam ras yang tercatat mengalami inflasi 5,98% mom. Sejalan dengan itu telur ayam ras juga turut menyumbang dengan inflasi sebesar 3,5%. Lebih lanjut, tekanan inflasi juga terjadi pada cabai merah dan bawang putih yang masing-masing tercatat 17,16% mom dan 14,75% mom. "Cukup tingginya inflasi pada beberapa komoditas tersebut didorong meningkatnya permintaan masyarakat sepanjang pelaksanaan puasa dan untuk persiapan hari raya Idul Fitri," imbuh Hamid. Kelompok makanan jadi juga memberikan tekanan yang lebih tinggi pada inflasi di Jakarta. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,76% mom. Inflasi kue kering berminyak sebesar 4,04% menjadi salah satu penyebab inflasi pada kelompok ini. Selain itu, kenaikan harga pada komoditas nasi dengan lauk juga berkontribusi terhadap inflasi pada kelompok ini. Inflasi pada bulan Mei 2019 yang cukup tinggi juga didorong oleh kelompok transportasi. kelompok ini mencatat inflasi 0,32% mom. Terutama didorong oleh angkutan antar kota mencapai 7,5%, sejalan dengan kenaikan harga angkutan tersebut menjelang musim mudik Idul Fitri. Di sisi lain, kebijakan pemerintah menurunkan tarif batas atas tiket pesawat berdampak pada deflasi angkutan udara 1,31% mom. Dengan berbagai perkembangan harga di pasar serta bauran kebijakan pemerintah, BI Jakarta optimistis inflasi pada Juni 2019 dan keseluruhan tahun diprakirakan tetap terkendali.
Permintaan masyarakat terhadap bahan pangan dan jasa transportasi akan berangsur-angsur berkurang, seiring dengan berlalunya momen hari raya Idul Fitri. Tekanan inflasi kemudian cenderung lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penguatan koordinasi antara BI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui TPID, dan forum-forum yang ada akan terus ditingkatkan. Hal itu perlu dilakukan mengingat pengendalian harga memerlukan kerjasama dan sinkronisasi langkah kebijakan dari tingkat pusat hingga daerah, serta komitmen yang kuat dalam implementasi kebijakan yang telah diputuskan. Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan inflasi DKI Jakarta tahun 2019 dapat tetap terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5% ± 1%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli