SINGAPURA. Harga emas dunia diperkirakan akan menurun pada transaksi hari ini (10/7). Ada beberapa faktor yang disinyalir menekan pergerakan harga emas. Pertama, penurunan tingkat inflasi di sejumlah negara mulai dari China hingga AS. Kedua, penguatan dollar AS sehingga menekan permintaan emas sebagai investasi teraman. Sekadar informasi, tingkat inflasi China melambat ke level terendah dalam 29 terakhir pada Juni lalu dengan kenaikan 2,2%. Sedangkan indeks harga konsumen AS mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir pada bulan Mei. Sementara itu, posisi dollar AS menguat ke level paling perkasa dalam dua tahun terakhir terhadap euro, kemarin (9/7). Pergerakan harga emas memang selalu berlawanan arah dengan dollar AS. "Seiring dengan perlambatan ekonomi global serta pelonggaran kebijakan oleh bank sentral, hal ini akan mendongkrak inflasi dan menguntungkan bagi pergerakan harga emas. Namun, sebelum hal itu terjadi, harga emas akan bergerak melawan arus dengan dollar AS," jelas Xiang Nan, analis CITICS Futures Co. Catatan saja, pada pukul 09.10 waktu Singapura, harga emas di pasar spot tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1.586,32 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,2% menjadi US$ 1.568 per troy ounce di Comex, New York. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Inflasi dan dollar diramal akan menekan harga emas
SINGAPURA. Harga emas dunia diperkirakan akan menurun pada transaksi hari ini (10/7). Ada beberapa faktor yang disinyalir menekan pergerakan harga emas. Pertama, penurunan tingkat inflasi di sejumlah negara mulai dari China hingga AS. Kedua, penguatan dollar AS sehingga menekan permintaan emas sebagai investasi teraman. Sekadar informasi, tingkat inflasi China melambat ke level terendah dalam 29 terakhir pada Juni lalu dengan kenaikan 2,2%. Sedangkan indeks harga konsumen AS mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir pada bulan Mei. Sementara itu, posisi dollar AS menguat ke level paling perkasa dalam dua tahun terakhir terhadap euro, kemarin (9/7). Pergerakan harga emas memang selalu berlawanan arah dengan dollar AS. "Seiring dengan perlambatan ekonomi global serta pelonggaran kebijakan oleh bank sentral, hal ini akan mendongkrak inflasi dan menguntungkan bagi pergerakan harga emas. Namun, sebelum hal itu terjadi, harga emas akan bergerak melawan arus dengan dollar AS," jelas Xiang Nan, analis CITICS Futures Co. Catatan saja, pada pukul 09.10 waktu Singapura, harga emas di pasar spot tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1.586,32 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,2% menjadi US$ 1.568 per troy ounce di Comex, New York. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News