PANGKALPINANG. Salah satu tugas Bank Indonesia (BI) adalah mengendalikan inflasi agar tetap berada dalam koridor yang ditetapkan. Untuk menjaga inflasi tersebut, BI memberikan perhatian khusus ke daerah dengan status inflasi tinggi, salah satunya Provinsi Bangka Belitung (Babel). Babel menjadi salah satu propinsi yang inflasinya tergolong tinggi dari rata-rata inflasi nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada akhir tahun 2013 inflasi di ibu kota Babel yaitu Kota Pangkalpinang mencapai 8,71%. Nilai ini lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 8,38%. Oleh karena itu BI kemudian mendirikan kantor perwakilan wilayah (KPW) Propinsi Babel yang berlokasi di ibukota Pangkalpinang. Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, inflasi Propinsi Babel tergolong tinggi. Bahkan dalam perkembangannya, inflasi tahunan Pangkalpinang sejak tahun 2010 hingga 2013 selalu berada di atas inflasi nasional. Tingginya inflasi Pangkalpinang disebabkan oleh inflasi kelompok bahan makanan.
Inflasi di Babel tinggi karena pasar oligopoli
PANGKALPINANG. Salah satu tugas Bank Indonesia (BI) adalah mengendalikan inflasi agar tetap berada dalam koridor yang ditetapkan. Untuk menjaga inflasi tersebut, BI memberikan perhatian khusus ke daerah dengan status inflasi tinggi, salah satunya Provinsi Bangka Belitung (Babel). Babel menjadi salah satu propinsi yang inflasinya tergolong tinggi dari rata-rata inflasi nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada akhir tahun 2013 inflasi di ibu kota Babel yaitu Kota Pangkalpinang mencapai 8,71%. Nilai ini lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 8,38%. Oleh karena itu BI kemudian mendirikan kantor perwakilan wilayah (KPW) Propinsi Babel yang berlokasi di ibukota Pangkalpinang. Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, inflasi Propinsi Babel tergolong tinggi. Bahkan dalam perkembangannya, inflasi tahunan Pangkalpinang sejak tahun 2010 hingga 2013 selalu berada di atas inflasi nasional. Tingginya inflasi Pangkalpinang disebabkan oleh inflasi kelompok bahan makanan.