JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bak menabuh genderang perang terhadap tingginya inflasi dan mahalnya bunga kredit bank. Presiden RI yang ketujuh itu mematok target ambisius terhadap dua momok ekonomi dalam negeri: inflasi di bawah 5% dan bunga kredit perbankan berada di area single digit. Jelas bukan target yang mudah dicapai. Apalagi, rencana itu mencuat di tengah lonjakan harga beras, kenaikan harga bensin, serta elpiji 3 kilogram. Sementara rata-rata bunga kredit perbankan saat ini antara 12%-14%, di atas Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK). Memang, pada Januari 2015 terjadi deflasi. Namun, inflasi tahunannya masih tinggi yakni di level 6,96%. Tren inflasi ke depan juga masih mengintai. Survei KONTAN terhadap sejumlah ekonom, pekan lalu, menyimpulkan, Februari 2015 sebenarnya berpotensi deflasi lagi. Tapi, gara-gara lonjakan harga beras di pekan akhir Februari, serta kelangkaan elpiji 3 kilogram, berpeluang menyebabkan inflasi pada Februari maksimal sebesar 0,1%.
Inflasi di bawah 5%, bunga kredit single digit!
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bak menabuh genderang perang terhadap tingginya inflasi dan mahalnya bunga kredit bank. Presiden RI yang ketujuh itu mematok target ambisius terhadap dua momok ekonomi dalam negeri: inflasi di bawah 5% dan bunga kredit perbankan berada di area single digit. Jelas bukan target yang mudah dicapai. Apalagi, rencana itu mencuat di tengah lonjakan harga beras, kenaikan harga bensin, serta elpiji 3 kilogram. Sementara rata-rata bunga kredit perbankan saat ini antara 12%-14%, di atas Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK). Memang, pada Januari 2015 terjadi deflasi. Namun, inflasi tahunannya masih tinggi yakni di level 6,96%. Tren inflasi ke depan juga masih mengintai. Survei KONTAN terhadap sejumlah ekonom, pekan lalu, menyimpulkan, Februari 2015 sebenarnya berpotensi deflasi lagi. Tapi, gara-gara lonjakan harga beras di pekan akhir Februari, serta kelangkaan elpiji 3 kilogram, berpeluang menyebabkan inflasi pada Februari maksimal sebesar 0,1%.