KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Juni 2022 sebesar 0,61% month on month (mom). Dengan tingkat inflasi ini, inflasi secara tahunan terpantau 4,35% year on year (yoy). 

Angka inflasi tahunan ini rupanya sudah melampaui batas atas target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI), yaitu sebesar 4% yoy.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, inflasi pada bulan Juni 2022 ini lebih didorong oleh peningkatan harga pangan. Ini pun terlihat dari capaian inflasi komponen harga bergejolak. 

“Kami mendapat laporan inflasi sudah meningkat di Juni 2022 ke 4,35% yoy, tetapi kalau dilihat komponen utamanya adalah inflasi bahan makanan,” tegas Perry di hadapan Badan Anggaran DPR RI, Jumat (1/7). 

Baca Juga: Dihantui Kenaikan Harga Pangan, Inflasi pada Juni 2022 Diproyeksi Naik Lagi

Barang pangan ini termasuk dalam komponen harga bergejolak. BPS mencatat, inflasi kelompok ini sebesar 0,19% mom dan secara tahunan sebesar 2,63% yoy.  Andilnya pada inflasi umum sebesar 0,24%. 

Memang, Perry melihat peningkatan harga pangan ini tak lepas dari peningkatan harga komoditas global dan berbagai kebijakan yang ditempuh negara-negara di dunia sebagai imbas ketegangan politik Rusia dan Ukraina yang menghambat rantai pasok global. 

Sebenarnya tak hanya harga pangan yang terimbas. Harga energi pun terkena dampaknya. Namun, Perry mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan jurus untuk menahan inflasi energi di dalam negeri. 

Baca Juga: Ekonomi Global Bergejolak, Sri Mulyani Proyeksi Inflasi Capai 4,5% pada Akhir 2022

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan dukungan DPR untuk menaikkan subsidi energi yang kemudian mengendalikan inflasi, terutama inflasi harga diatur pemerintah,” tambahnya. 

Adapun inflasi harga diatur oleh pemerintah pada Juni 2022 tercatat 0,27% mom meski secara tahunan di level 5,33% yoy. Dengan capaian inflasi tersebut, ini memberi sumbangan pada inflasi umum sebesar 0,05%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli