Inflasi di Januari rendah, pemerintah belum ubah proyeksi inflasi tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan Januari 2019 sebesar 0,32%. Inflasi ini lebih rendah bila dibandingkan dengan Januari 2018 yang rercatat sebesar 0,62% dan inflasi di Januari 2017 yang sebesar 0,97%. Meski demikian, pemerintah belum mengubah target inflasi tahun ini.

Meski tingkat inflasi Januari lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, Namun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak buru-buru mengubah proyeksinya terkait tingkat inflasi di tahun ini. Menurutnya, tingkat inflasi masih berkisar 3,5% plus minus 1%.

"Tahun ini masih di jaga di 3,5% plus minus 1%, sampai tahun depan mungkin kita turunkan," ujar Darmin, Jumat (1/2).


Darmin pun mengatakan, pemerintah akan berusaha keras menjaga tingkat inflasi supaya terus terjaga di angka 3,5% plus minus 1%. Namun, Darmin memandang inflasi di Januari ini sudah cukup baik.

Menurutnya, bila pada Januari tahun lalu inflasi disebabkan gejolak harga beras. Januari tahun ini, Darmin berpendapat, beras tak menyumbang inflasi yang besar tahun ini. 

Sementara, BPS mencatat, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan sebesar 0,92%.

Bahan makanan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,18%, dimana komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yang paling besar adalah ikan segar, beras, tomat sayur, daging ayam rasm bawang merah, telur ayam ras, wortel, dan beberaoa jenis buah-buahan.

Sementara, inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembaku sebesar 0,27%, inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,28%, kelompok sandang sebesar 0,47%, kelompok kesehatan sebesar 0,27%, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,24%.

Lalu, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli