Inflasi Diperkirakan Naik Mulai Pertengahan Hingga Akhir Tahun 2024, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tingkat inflasi domestik diperkirakan mulai merangkak naik pada pertengahan tahun hingga akhir 2024.

Pengamat Ekonomi Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita menyampaikan, inflasi di pertengahan tahun akan meningkat imbas berakhirnya masa panen raya, yang akan kembali meningkatkan harga-harga pangan.

“Inflasi yang meningkat akan terasa setelah kuartal pertama, karena imbas panen raya mulai melemah, harga-harga akan mulai naik setelah pertengahan tahun,” tutur Ronny kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12).


Ronny menambahkan, kenaikan harga pangan tersebut nantinya akan berpengaruh kepada daya beli masyarakat yang menurun. Penurunan daya beli ini diperkirakan akan berlangsung pada kuartal III dan IV 2024.

“Jadi pengaruh inflasi terhadap daya beli masyarakat akan terasa pertengahan tahun sampai akhir tahun, bukan di kuartal I dan II,” ungkapnya.

Baca Juga: Intip Siasat Pemerintah Jaga Inflasi di Kisaran 2,5% Plus Minus 1% Pada Tahun 2024

Ronny menggambarkan, pada awal tahun kondisi pasokan komoditas pangan pokok memang akan terganggu oleh adanya kemarau panjang. Sehingga akan terjadi ketidakseimbangan permintaan dan penawaran, yang membuat beberapa harga komoditas pokok sangat fluktuatif belakangan ini, seperti beras, cabe, telur, dan lainnya.

Menurutnya, jika pemerintah berhasil mendatangkan pasokan baru dari impor sampai menjelang masa musim puncak permintaan, yakni Ramadan dan Lebaran, maka gejolak harga di kuartal I 2024 akan bisa diredam.

“Apalagi melihat momen di tahun depan, Lebaran terjadi berdekatan dengan masa panen raya, yakni Maret dan April, semestinya harga komoditas seperti beras, bawang merah, dan cabe, bisa terkendali jelang Lebaran. Apalagi jika pasokan impor sudah datang di masa peak season permintaan tersebut,” ungkapnya.

Karena inflasi pada kuartal I 2024 diperkirakan tidak akan terlalu tinggi, Ronny juga memperkirakan pengaruhnya ke daya beli masyarakat akan minim. Hal ini karena kenaikan upah minimum tahun depan akan menetralisir inflasi yang tidak terlalu tinggi.

Ia memperkirakan inflasi pada awal tahun hingga pertengahan tahun di kisaran 2% hingga 3%, sedangkan pada pertengahan hingga akhir tahun 2024 di kisaran 3% plus minus 1%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari