Inflasi Diproyeksi Meningkat pada Maret 2023, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah ekonom menyampaikan inflasi pada Maret 2023 akan dipengaruhi meningkatnya permintaan pangan menjelang Ramadan.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menyampaikan tren inflasi yang melemah pada Februari 2023 diperkirakan akan naik kembali pada Maret 2023.

Oleh karena itu, Faisal mengatakan pemerintah harus mewaspadai inflasi Maret 2023 yang cenderung akan tinggi karena adanya dorongan demand menjelang Ramadan.


Baca Juga: Inflasi pada Februari Cenderung Turun, Berikut Proyeksi Sejumlah Analis

"Jadi, perkiraannya pada Maret inflasi akan meningkat, tetapi tidak terlalu tinggi sekitar 0,2% Month to Month (MtM)," ucap dia kepada KONTAN.CO.ID, Senin (27/2).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyebut hal yang harus diwaspadai terkait inflasi Maret 2023, yakni mulai meningkatnya permintaan pangan dan komoditas lainnya menjelang Ramadan.

Dia memprediksi banyak penjual yang akan menaikkan harga pada Maret 2023 meski tidak terlalu tinggi.

"Adapun gangguan cuaca masih tetap akan memengaruhi kenaikan harga komoditas hortikultura, cabai, hingga bawang merah," ujarnya.

Senada dengan Tauhid dan Faisal, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah juga sepakat inflasi mulai meningkat lebih tinggi pada Maret seiring mulai memasuki Ramadan.

Baca Juga: Intip Proyeksi Pergeakan Rupiah untuk Hari Ini (27/2)

"Umumnya, harga-harga pangan menjelang Ramadan akan naik," kata dia.

Begitu juga Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan tekanan inflasi pangan menjelang Ramadan harus diwaspadai pemerintah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli