JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah. Selasa (9/7), IHSG turun 0,67% ke 4.403,80. Padahal, bursa regional tengah menghijau. Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 1,6% ke 131,46. Analis yang dihubungi KONTAN menilai, IHSG bergerak anomali karena ekspektasi negatif data ekonomi Indonesia menekan optimisme pelaku pasar. Misalnya, pasar melihat potensi Bank Indonesia menaikkan suku bunga lagi pada Rapat Dewan Gubernur, Kamis (11/7). Pasar juga mengkhawatirkan efek kenaikan suku bunga di sektor properti. "Inflasi tinggi membayangi pasar," ujar Steven Gunawan, analis Batavia Prosperindo Sekuritas. Analis RHB OSK Indonesia Teddy Dwitama mengatakan, kemungkinan BI merevisi target pertumbuhan ekonomi, dari 6,2% menjadi 5,8%, juga menimbulkan sentimen negatif di pasar saham. Padahal, secara historikal, berbagai sentimen gampang menggoyang IHSG selama bulan puasa. Penyebabnya, pada masa Ramadan, perdagangan cenderung tak bergairah dengan volume kecil.
Inflasi melemahkan IHSG
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah. Selasa (9/7), IHSG turun 0,67% ke 4.403,80. Padahal, bursa regional tengah menghijau. Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 1,6% ke 131,46. Analis yang dihubungi KONTAN menilai, IHSG bergerak anomali karena ekspektasi negatif data ekonomi Indonesia menekan optimisme pelaku pasar. Misalnya, pasar melihat potensi Bank Indonesia menaikkan suku bunga lagi pada Rapat Dewan Gubernur, Kamis (11/7). Pasar juga mengkhawatirkan efek kenaikan suku bunga di sektor properti. "Inflasi tinggi membayangi pasar," ujar Steven Gunawan, analis Batavia Prosperindo Sekuritas. Analis RHB OSK Indonesia Teddy Dwitama mengatakan, kemungkinan BI merevisi target pertumbuhan ekonomi, dari 6,2% menjadi 5,8%, juga menimbulkan sentimen negatif di pasar saham. Padahal, secara historikal, berbagai sentimen gampang menggoyang IHSG selama bulan puasa. Penyebabnya, pada masa Ramadan, perdagangan cenderung tak bergairah dengan volume kecil.