JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan adanya kenaikan harga-harga secara umum atau inflasi sebesar 0,23% pada Februari 2017. Angka ini lebih rendah dari proyeksi para ekonom yang sebesar 0,3%, dan lebih rendah dibandingkan Januari 2017 yang sebesar 0,97%.Namun dibandingkan bulan yang sama tahun 2015-2016, inflasi Februari 2017 masih lebih tinggi. Pada Februari 2015 dan 2016, deflasi masing-masing 0,26% dan 0,09%. Kepala BPS Suhariyanto bilang, kenaikan tarif listrik pelanggan 900 volt ampere (VA) pada Januari 2017 menjadi pendorong inflasi Februari 2017, sementara bahan makanan menjadi peredam.Kenaikan tarif listrik, pengeluaran rumah tangga kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menyumbnag inflasi 0,75%. "Kenaikan tarif listrik memiliki andil inflasi 0,11%," katanya, Rabu (1/3).
Inflasi Februari tersengat kenaikan tarif listrik
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan adanya kenaikan harga-harga secara umum atau inflasi sebesar 0,23% pada Februari 2017. Angka ini lebih rendah dari proyeksi para ekonom yang sebesar 0,3%, dan lebih rendah dibandingkan Januari 2017 yang sebesar 0,97%.Namun dibandingkan bulan yang sama tahun 2015-2016, inflasi Februari 2017 masih lebih tinggi. Pada Februari 2015 dan 2016, deflasi masing-masing 0,26% dan 0,09%. Kepala BPS Suhariyanto bilang, kenaikan tarif listrik pelanggan 900 volt ampere (VA) pada Januari 2017 menjadi pendorong inflasi Februari 2017, sementara bahan makanan menjadi peredam.Kenaikan tarif listrik, pengeluaran rumah tangga kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menyumbnag inflasi 0,75%. "Kenaikan tarif listrik memiliki andil inflasi 0,11%," katanya, Rabu (1/3).