Inflasi gagal angkat rupiah



JAKARTA. Kondisi fundamental ekonomi dalam negeri tak cukup kuat untuk memahan pelemahan rupiah.

Data inflasi bulan Agustus yang mencatat level terendah dalam lima tahun di angka 0,39% serta inflasi setahun terakhir per Agustus sebesar 7,18% tak mampu mengangkat rupiah.

Di pasar spot, Rabu (2/90 nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,285 ke level Rp 14.137.


Sejalan, kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat nilai tukar rupiah turun 0,3% ke Rp 14.127 per dollar AS.

David Sumual, Ekonom Bank Central Asia mengatakan, keputusan China untuk memangkas tingkat suku bunga dan menyuntikkan dana ke bursa saham membuat pasar khawatir dengan prospek pertumbuhan negeri Panda itu.

Hal tersebut membuat bursa saham Asia bergejolak.

Gejolak pasar global, terutama kondisi ekonomi China sebenarnya membuat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed di bulan September berkurang.

Namun demikian, potensi kenaikan suku bunga masih ada sehingga menjaga tren penguatan dollar AS.

"Dari dalam negeri tingkat inflasi sebenarnya di bawah ekspektasi pasar, tetapi tidak berhasil menjadi sentimen positif bagi rupiah," imbuh David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto