KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas berpotensi mengalami tren bullish di saat tren kenaikan harga komoditas energi menimbulkan inflasi. Namun di satu sisi, kenaikan harga emas masih terganjal sentimen negatif dari tapering off Federal Reserve dan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Jumat (22/10), harga emas spot naik 0,58% ke US$ 1.793 per ons troi. Kompak, harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga naik Rp 4.000 ke Rp 925.000 per gram. Bahkan, harga emas Antam sudah menguat Rp 10.000 dalam tiga hari terakhir. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan prospek harga emas dalam jangka panjang bisa mengalami tren bullish. Namun, saat ini harga emas masih ragu untuk melanjutkan kenaikan karena masih terbebani isu tapering off AS dan kenaikan suku bunga.
Inflasi global melesat, harga emas berpotensi kembali bullish di tahun 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas berpotensi mengalami tren bullish di saat tren kenaikan harga komoditas energi menimbulkan inflasi. Namun di satu sisi, kenaikan harga emas masih terganjal sentimen negatif dari tapering off Federal Reserve dan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Jumat (22/10), harga emas spot naik 0,58% ke US$ 1.793 per ons troi. Kompak, harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga naik Rp 4.000 ke Rp 925.000 per gram. Bahkan, harga emas Antam sudah menguat Rp 10.000 dalam tiga hari terakhir. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan prospek harga emas dalam jangka panjang bisa mengalami tren bullish. Namun, saat ini harga emas masih ragu untuk melanjutkan kenaikan karena masih terbebani isu tapering off AS dan kenaikan suku bunga.