Inflasi hingga Tarif Cukai Membayangi Prospek Pertumbuhan Belanja Masyarakat 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan belanja masyarakat pada tahun 2024, masih mungkin menemui kendala.  Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, salah satu risiko dari pertumbuhan belanja masyarakat pada tahun depan adalah inflasi. 

“Kondisi inflasi masih menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, karena ekspektasi inflasi cenderung akan lebih tinggi dari 2023,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Senin (11/12). 

Josua pun memerinci beberapa hal yang bisa mendorong peningkatan ekspektasi inflasi pada tahun depan.  Seperti, dampak dari fenomena kekeringan panjang atau El Niño ke harga pangan. Kemudian ada juga penyesuaian tarif cukai yang akan menyundut inflasi. 


“Dengan kondisi tersebut, harus dipastikan bahwa inflasi harus tetap dikendalikan dengan baik,” tegas Josua. 

Baca Juga: Aktivitas Kampanye Jelang Pemilu Dorong Peningkatan Belanja Masyarakat

Nah tentu saja kebijakan pemerintah tak bisa jalan sendiri. Kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga pergerakan rupiah juga diperlukan. 

Ini untuk menjaga inflasi barang impor (imported inflation) yang diharapkan tidak mendongkrak biaya input barang secara signifikan. 

Meski demikian, Josua tetap yakin pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2024 akan tetap solid. 

Selain karena upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan BI, ia juga melihat adanya kenaikan upah minimum provinsi akan memberi daya dorong bagi daya beli masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi