KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris mencatat kenaikan inflasi secara tak terduga di atas target Bank of England (BoE), yaitu menanjak lebih dari 2% dari yang ditargetkan pada Mei 2021. Kini angkanya mencapai 2,1% dan tampaknya akan meningkat lagi lantaran Inggris kembali membuka ekonominya setelah melakukan lockdown. Kenaikan inflasi dari 1,5% pada April 2021 sebagian besar didorong oleh perbandingan dengan harga pada Mei 2020 ketika negara itu melakukan lockdown pertama. Terutama untuk sektor pakaian, bahan bakar kendaraan, permainan, dan makanan yang dapat dibawa pulang. Sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters pada Rabu (16/6) dari para ekonom telah menunjukkan kenaikan inflasi menjadi 1,8%. Investor di seluruh dunia menilai risiko lonjakan inflasi yang berkelanjutan, terutama di Amerika Serikat di mana inflasi tahunan mencapai 5% pada Mei, tertinggi dalam hampir 13 tahun, dan di mana Presiden AS Joe Biden telah mengusulkan paket stimulus $6 triliun.
Inflasi Inggris mencapai 2,1% pada Mei
KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris mencatat kenaikan inflasi secara tak terduga di atas target Bank of England (BoE), yaitu menanjak lebih dari 2% dari yang ditargetkan pada Mei 2021. Kini angkanya mencapai 2,1% dan tampaknya akan meningkat lagi lantaran Inggris kembali membuka ekonominya setelah melakukan lockdown. Kenaikan inflasi dari 1,5% pada April 2021 sebagian besar didorong oleh perbandingan dengan harga pada Mei 2020 ketika negara itu melakukan lockdown pertama. Terutama untuk sektor pakaian, bahan bakar kendaraan, permainan, dan makanan yang dapat dibawa pulang. Sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters pada Rabu (16/6) dari para ekonom telah menunjukkan kenaikan inflasi menjadi 1,8%. Investor di seluruh dunia menilai risiko lonjakan inflasi yang berkelanjutan, terutama di Amerika Serikat di mana inflasi tahunan mencapai 5% pada Mei, tertinggi dalam hampir 13 tahun, dan di mana Presiden AS Joe Biden telah mengusulkan paket stimulus $6 triliun.