KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti Mei 2018 sebesar 0,21% dan 2,75% year on year (YoY). Inflasi inti secara tahunan pada Mei tahun ini tergolong rendah dibanding inflasi inti pada periode satu bulan sebelum lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk diketahui, inflasi inti tahunan satu bulan sebelum lebaran pada tahun 2017 yang jatuh pada Mei tercatat sebesar 3,2% YoY. Inflasi inti satu bulan sebelum lebaran di tahun 2016 yang jatuh pada Juni tercatat sebesar 3,12% YoY dan di tahun 2015 yang jatuh di Juni tercatat sebesar 5,04% YoY. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah kompak menapik rendahnya inflasi inti menjadi tanda daya beli masyarakat masih melambat. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Reza Anglingkusumo mengatakan, rendahnya inflasi inti bisa terjadi karena suplai yang kuat. Sementara rendahnya inflasi inti kali ini kata Reza, dipengaruhi faktor ekspektasi yang terjaga.
Inflasi inti Ramadan 2018 terendah, BI dan pemerintah tepis daya beli melemah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti Mei 2018 sebesar 0,21% dan 2,75% year on year (YoY). Inflasi inti secara tahunan pada Mei tahun ini tergolong rendah dibanding inflasi inti pada periode satu bulan sebelum lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Untuk diketahui, inflasi inti tahunan satu bulan sebelum lebaran pada tahun 2017 yang jatuh pada Mei tercatat sebesar 3,2% YoY. Inflasi inti satu bulan sebelum lebaran di tahun 2016 yang jatuh pada Juni tercatat sebesar 3,12% YoY dan di tahun 2015 yang jatuh di Juni tercatat sebesar 5,04% YoY. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah kompak menapik rendahnya inflasi inti menjadi tanda daya beli masyarakat masih melambat. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Reza Anglingkusumo mengatakan, rendahnya inflasi inti bisa terjadi karena suplai yang kuat. Sementara rendahnya inflasi inti kali ini kata Reza, dipengaruhi faktor ekspektasi yang terjaga.