KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Reform on Economics (Core) memperkiakan inflasi pada 2022 akan di atas 5,5% year on year (yoy). Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal mengatakan, proyeksi ini diperkirakan akan terjadi jika sepanjang 2022 kebijakan terkait harga-harga pangan dan energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax pada April lalu, wacana adanya kenaikan Pertalite, serta kenaikan gas LPG 3 kg dan juga listrik mengalami peningkatan harga. “Jadi jika kenaikan tersebut terjadi bukan hanya lebih besar dibandingkan 2 tahun lalu, tapi dibandingkan dengan pra pandemi (2019) yang inflasinya 2,72%. Jadi bisa dibayangkan setelah lebih dari 5 tahun inflasi rendah sejak di 2014, inflasi di 2022 diperkirakan akan tinggi lagi,” tutur Faisal dalam agenda CORE Quarterly Review 2022: Menghadang Inflasi Menuju Kondisi Pra-Pandemi, Selasa (19/4).
Inflasi Tahun 2022 Diproyeksi Naik di Atas 5,5%, Ini Penyebabnya Menurut Ekonom
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Reform on Economics (Core) memperkiakan inflasi pada 2022 akan di atas 5,5% year on year (yoy). Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal mengatakan, proyeksi ini diperkirakan akan terjadi jika sepanjang 2022 kebijakan terkait harga-harga pangan dan energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax pada April lalu, wacana adanya kenaikan Pertalite, serta kenaikan gas LPG 3 kg dan juga listrik mengalami peningkatan harga. “Jadi jika kenaikan tersebut terjadi bukan hanya lebih besar dibandingkan 2 tahun lalu, tapi dibandingkan dengan pra pandemi (2019) yang inflasinya 2,72%. Jadi bisa dibayangkan setelah lebih dari 5 tahun inflasi rendah sejak di 2014, inflasi di 2022 diperkirakan akan tinggi lagi,” tutur Faisal dalam agenda CORE Quarterly Review 2022: Menghadang Inflasi Menuju Kondisi Pra-Pandemi, Selasa (19/4).