Inflasi Juni 2024 Diperkirakan Turun, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI memproyeksikan inflasi pada Juni 2024 diperkirakan akan menurun, mengingat tekanan harga pangan sudah mulai melandai.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan inflasi pada Juni akan berada di kisaran 2,65-2,75% secara tahunan (year on year/YoY), lebih rendah dibandingkan inflasi Mei 2024 yang tercatat 2,84%.

"Inflasi di Juni diperkirakan akan menurun lebih lanjut seiring tekanan harga pangan sudah mulai menurun. Kita perkirakan mungkin akan di kisaran 2,65% hingga 2,75% YoY," kata Riefky kepada Kontan, Senin (3/6) malam.


Sementara itu, untuk akhir tahun Riefky menduga tekanan inflasi akan meningkat dan mencapai 3% YoY, walaupun masih tetap akan di dalam target range Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Bulan Mei 2024 Alami Deflasi, Daya Beli Masyarakat Melemah?

"Faktornya mencakup tekanan eksternal dan meningkatnya aktivitas perekonomian domestik menjelang periode akhir tahun," ucapnya.

Sebagai tambahan informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi deflasi pada Mei 2024 sebesar 0,03% secara bulanan month on month (MoM). 

Sementara itu, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,40 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024.

Amalia menyampaikan inflasi Indonesia atau Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 2,84% pada Mei 2024 secara tahunan. Sedangkan, inflasi tahun kalender (Mei 2024 terhadap Desember 2023) tercatat sebesar 1,16%.

"Deflasi bulan Mei 2024 ini merupakan deflasi pertama setelah deflasi terakhir kali terjadi di bulan Agustus 2023," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (3/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi