JAKARTA. Efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa merembet kemana-mana. Termasuk pula terhadap bunga kredit usaha rakyat (KUR). Agus Muharram, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM), menyatakan, pemerintah akan berupaya menahan suku bunga KUR. Pemerintah akan mendongkrak bunga KUR apabila inflasi melejit tinggi. "Kami sedang mengkaji di internal dampak kenaikan bunga ke pelaku usaha kecil dan menengah. Nanti baru diusulkan kepada
stakeholder," ujar Agus, akhir pekan lalu. Hingga April lalu,
outstanding penyaluran KUR telah mencapai Rp 111,57 triliun. Duit tersebut mengalir kepada sekitar 8,4 juta debitur.
Dengan target penyaluran KUR mencapai Rp 3 triliun per bulan, Kemkop UKM optimistis, hingga akhir tahun ini penyaluran KUR bisa mencapai Rp 36 triliun. Maklum, sejak awal tahun hingga April lalu, total nilai penyaluran KUR mencapai Rp 13,77 triliun yang diberikan kepada sekitar 779.180 debitur
. Sebagai gambaran, saat ini ada tujuh bank nasional dan 26 bank pembangunan daerah yang menjadi penyalur KUR. Hingga April lalu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih menjadi penyalur KUR terbesar, yakni Rp 8,41 triliun. Di posisi
runner-up adalah Bank BNI yang menyalurkan sekitar Rp 2,78 triliun. Berikutnya adalah Bank Mandiri yang mengucurkan Rp 630,2 miliar sementara Bank Syariah Mandiri mengucurkan Rp 369,7 miliar. Bank Tabungan Negara (BTN) menyusul di peringkat berikutnya dengan penyaluran KUR sekitar Rp 265,9 miliar. Adapun KUR yang disalurkan oleh Bank Bukopin mencapai Rp 226,2 miliar, sedangkan BNI Syariah mengucurkan KUR sekitar Rp 17 miliar sejak awal tahun hingga April 2013. Total penyaluran KUR bank pembangunan daerah (BPD) hingga April lalu sekitar Rp 1,06 triliun. Tiga BPD terbesar penyalur KUR adalah Bank Jatim, Bank Jabar Banten, dan Bank Nagari. Kendala akses Chairul Djamhari, Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi UKM Kemkop, mengungkapkan, sebenarnya bukan persoalan bunga yang jadi hambatan debitur. Justru akses mendapatkan KUR yang masih menjadi kendala. Sebab, belum semua bank memiliki kantor cabang yang bisa dijangkau.
Menurut Chairul, penyaluran KUR akan lebih maksimal jika akses dipermudah. "Kalau bunga, sudah cukup murah. Apalagi sekarang bunga dibayarkan setiap bulan sekitar 0,95%, ini jauh lebih murah," tambah Chairul. Kemkop UKM sendiri melakukan tiga cara agar penyerapan KUR mencapai target.
Pertama, menurunkan tingkat suku bunga KUR menjadi 0,95%
flat setiap bulan, dari sebelumnya 22% per tahun.
Kedua, memperbesar penyaluran plafon hingga Rp 3 miliar.
Terakhir, Kemkop UKM melakukan diversifikasi produk KUR yakni memberikan modal kepada para pengusaha pemula yang disebut kredit
entrepreneur pemula. Kemkop menargetkan ada sekitar 27.000 debitur dari
entrepreneur pemula ini. n Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: