KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi tren angka inflasi yang semakin membaik. Seperti diketahui, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Selasa (1/8), angka inflasi year on year (YoY) pada Juli 2023 sebesar 3,08%. Angka inflasi ini menurun, jika dibanding dengan inflasi YoY bulan Juni 2023, yaitu sebesar 3,52%. Tito bilang, membaiknya kinerja pengendalian inflasi ini adalah berkat kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar koordinasi pengendalian inflasi dilakukan sebagaimana halnya penanganan pandemi Covid-19.
Meski demikian, Mendagri terus mengingatkan pemerintah daerah (pemda) karena di beberapa daerah masih ada yang angka inflasinya tinggi. Kemudian pemda juga diminta mewaspadai terjadinya ancaman kekeringan yang dipicu oleh fenomena alam El Nino. “Sesuai arahan Presiden pada rapat terbatas dua minggu lalu untuk daerah-daerah agar betul-betul melihat data ini dan kemudian mempersiapkan diri,” ujar Tito dalam keterangan persnya, Kamis (3/8).
Baca Juga: Terdampak El-Nino, Sejumlah Daerah Sudah Tidak Bisa Tanam Karena Kekeringan Tito menambahkan, Presiden Jokowi telah memberikan sejumlah arahan yang dapat dipedomani oleh pemda. Hal ini seperti mempersiapkan cadangan air, terutama di daerah yang memiliki waduk atau embung. Dalam konteks tersebut, pemda dapat berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta pemerintah pusat agar menyiapkan cadangan air, baik untuk dikonsumsi masyarakat maupun untuk pertanian dan perkebunan. Upaya tersebut untuk mencegah terjadinya gagal panen yang kemudian berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Tito menyebut, pemerintah pusat akan melakukan operasi modifikasi cuaca dengan melakukan penyiraman garam untuk membentuk cloud seeding guna mendorong terjadinya hujan. Pemerintah daerah juga dapat melakukan upaya yang sama dengan melibatkan jajaran TNI. “Mohon bantuan dari TNI kalau kita kira-kira sudah rawan betul, rawan kekeringan, (daerah dapat) kerja sama dengan TNI untuk melakukan sekali lagi cloud seeding, penggaraman,” terangnya. Tito mengatakn, Kementerian Perhubungan juga telah mempersiapkan upaya modifikasi cuaca dengan dilatih oleh jajaran TNI. Selain itu, ada pula inovasi alat untuk melakukan modifikasi cuaca yang berhasil dibangun oleh sejumlah perusahaan swasta. Bahkan terobosan tersebut juga telah tercatat dalam e-Katalog.
Menurut Mendagri, Pemda dapat memanfaatkan terobosan tersebut dengan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Mohon pendampingan dari rekan-rekan kejaksaan, dalam rangka untuk memodifikasi cuaca, terjadinya hujan di daerah itu. Sehingga tidak terjadi kerentanan pangan yang berakibat kepada kenaikan harga atau inflasi,” imbuh Tito.
Baca Juga: Dampak Penurunan Peringkat Utang AS, Ekonomi Indonesia Sulit Tumbuh 5% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat