Inflasi Nigeria Capai 33,95% di Mei, Rekor Tertinggi dalam 28 Tahun



KONTAN.CO.ID - ABUJA. Inflasi tahunan Nigeria naik ke tingkat tertinggi dalam 28 tahun, mencapai 33,95% pada bulan Mei, menurut data resmi yang dirilis pada hari Sabtu (15/6).

Kenaikan ini memperparah kesulitan yang telah memicu kemarahan publik terhadap reformasi ekonomi Presiden Bola Tinubu.

Ini adalah bulan ke-18 berturut-turut inflasi memanas, naik dari 33,69% pada bulan sebelumnya.


Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp 52,56 Triliun Hingga Mei 2024 untuk Redam Inflasi

Tekanan harga dipicu oleh reformasi Tinubu, terutama pemotongan subsidi bahan bakar dan listrik serta devaluasi mata uang naira dua kali dalam setahun.

Serikat pekerja, yang menangguhkan pemogokan yang menuntut upah minimum baru, berpendapat bahwa reformasi ini menyakiti kaum miskin dan telah membuat jutaan orang menghadapi krisis biaya hidup terburuk dalam beberapa dekade.

Data yang diterbitkan oleh Biro Statistik Nasional menunjukkan, makanan dan minuman non-alkohol terus menjadi kontributor terbesar terhadap inflasi di bulan Mei.

Inflasi makanan, yang merupakan sebagian besar dari keranjang inflasi Nigeria, naik menjadi 40,66% dari 40,53% pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: BI Optimistis Inflasi 2024-2025 Terkendali

“Harga makanan yang tinggi dan melemahnya naira adalah pendorong utama inflasi di Nigeria,” kata para analis.

Bank sentral menaikkan suku bunga pada bulan Mei untuk ketiga kalinya tahun ini sebagai tanggapan terhadap kenaikan inflasi yang terus berlanjut.

Gubernur Olayemi Cardoso telah mengindikasikan bahwa suku bunga akan tetap tinggi selama diperlukan untuk menurunkan inflasi.

Editor: Yudho Winarto