Inflasi Oktober tahun ini akan lebih tinggi



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Oktober 2014 akan lebih tinggi dari rata-rata inflasi Oktober lima tahun terakhir. Hal ini sebagai akibat kekeringan yang melanda di hampir seluruh bagian Indonesia.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan berdasarkan pantauan inflasi Oktober hingga minggu kedua tercatat terjadi inflasi pada kisaran 0,4%. "Ini lebih tinggi dibandingkan (inflasi) lima tahun terakhir yang ada di kisaran 0,16%," ujar Agus akhir pekan lalu.

Sekedar gambaran saja, inflasi Oktober tahun 2013 tercatat 0,09%, Oktober 2012 inflasi sebesar 0,16%, tahun 2011 tercatat deflasi sebesar 0,12%, tahun 2010 terjadi inflasi 0,06%, dan tahun 2009 terjadi inflasi sebesar 0,19%.


Menurut Agus, yang menjadi faktor penyebab inflasi Oktober tinggi adalah bahan makanan alias volatile food, khususnya cabai. Hal ini sebagai dampak kekeringan yang melanda Indonesia.

Ke depan BI optimistis inflasi masih berada dalam target. Hanya saja kalau ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan membuat inflasi lebih tinggi.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya menjelaskan, kalau harga BBM dinaikkan Rp 3.000  per liter tahun ini maka tambahan inflasinya akan sebesar 3%-3,5%. Tambahan inflasi ini tergantung pada dampak lingkar kedua akibat BBM naik yaitu pada kenaikan tarif angkutan. "Kalau putaran pertamanya jelas begitu naik kurang lebih 1,5% inflasi," terang Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie