KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada semester I-2023 berpeluang tetap bergerak melampaui batas atas kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 4% year on year (yoy). Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, inflasi pada semester I-2023 bergerak di kisaran 5% yoy. Menurutnya, ini karena pengaruh dari dampak lanjutan (second round impact) kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta dampak kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) November Turun Jadi US$ 87,50 Per Barel “Dampak kenaikan harga BBM tetap terasa di Januari 2023. Ditambah ada kenaikan UMP yang penyesuaiannya pada Januari 2023 tetapi penerapannya mungkin sampai kuartal II-2023,” terang David kepada Kontan.co.id, Kamis (1/12). Nah, kenaikan UMP ini di satu sisi memang menjaga daya beli para pekerja. Namun, di satu sisi kenaikan UMP akan menaikkan permintaan yang juga berpotensi mengerek inflasi.