Inflasi pedesaan rendah, daya beli petani meningkat di Januari 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat daya beli petani pada Januari 2019 meningkat dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan terjadi hampir di semua sub sektor kecuali holtikultura dan peternakan.

"Tanaman pangan naik karena indeks harga yang diterima naik," jelas Kepala BPS Suhariyanto, Jumat (1/2)

BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Januari 2019 meningkat 0,16% dari bulan lalu. Yakni, dari 103,16 menjadi 103,33. Kenaikan terjadi pada NTP tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat dan perikanan.


Konsumsi rumah tangga merupakan salah satu komponen nilai yang dibayar oleh petani. Artinya, menakar daya beli petani berdasarkan harga konsumsi. Terkait soal ini, inflasi di pedesaan terhitung rendah sebesar 0,26% sehingga tidak menurunkan daya beli petani.

Sedangkan daya beli petani terkait biaya produksi dan penambahan barang modal alias Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) turun 0,18% dari 112,21 menjadi 112,0. Ini artinya nilai yang dibayar petani untuk biaya produksi dan barang modal lebih tinggi dari nilai yang diterima.

Selama Januari 2019, BPS mencatat, di tingkat petani rata-rata harga gabah kering panen (GKP) Rp 5.353 per kg atau naik 2,22% dari Rp 5.237 per kg bulan lalu. Harga gabah kering giling (GKG) naik 1,16% dari Rp 5.714 per kg menjadi Rp 5.780 per kg. Harga gabah kualitas rendah turun 2,99% dari Rp 4.837 per kg menjadi Rp 4.693 per kg.

Sedangkan di tingkat penggilingan, harga GKP naik 2,31% dari Rp 5.330 per kg menjadi Rp 5.453 per kg, harga GKG naik 1,45% dari Rp 5.818 per kg menjadi Rp 5.903 per kg, dan harga gabah kualitas rendah turun 2,98% dari Rp 4.948 menjadi Rp 4.800 per kg.

Untuk harga beras kualitas premium, medium dan rendah masing-masing mengalami kenaikan. Beras kualitas premium naik 2,98% menjadi Rp 10.111 per kg. Beras kualitas medium naik 1,06% menjadi Rp 9.903 per kg. Beras kualitas rendah naik 1,10% menjadi Rp 9.536 per kg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat