Inflasi rendah, India gunting suku bunga



MUMBAI. Efek penurunan harga minyak mulai terasa di India. Reserve Bank of India (RBI) memangkas suku bunga acuan dari 8% menjadi 7,75% dalam pertemuan tidak terjadwal, Kamis (15/1).

Gubernur RBI Raghuram Rajan mengatakan, penurunan dipicu oleh inflasi harga barang konsumen yang diramal lebih rendah ketimbang target bank sentral 6% pada Januari 2016. Sejak menjabat gubernur pada September 2013, Rajan fokus untuk mengekang gejolak inflasi India.

Rajan mengatakan, kunci pelonggaran lebih lanjut tergantung data yang mengonfirmasi deflasi. "Lebih penting lagi, konsolidasi fiskal serta langkah-langkah mengatasi tekanan pasokan untuk memastikan ketersediaan listrik, tanah, mineral dan infrastruktur," kata Rajan seperti dikutip Bloomberg.


Penurunan bunga acuan repo ini merupakan pertama sejak Mei 2013. Langkah ini merupakan sinyal bahwa tekanan inflasi di India bisa terkendali. Tingkat inflasi Desember 2014 lalu sebesar 5%.

Penurunan bunga ini juga menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Negeri Bollywood ini lebih baik ketimbang Brasil dan Rusia. Kedua negara menaikkan suku bunga untuk mengerem inflasi dan menopang nilai tukar.

Jahangir Aziz, Kepala Ekonom JPMorgan Chase & Co bilang, rendahnya inflasi pangan sangat mengejutkan. "Mungkin kami menganggap sepele dampak harga minyak ke level inflasi," kata Aziz.

Menteri Keuangan India, Arun Jaitley mendorong bank sentral untuk menurunkan suku bunga. Jaitley berjanji untuk menurunkan defisit fiskal ke level terendah dalam tujuh tahun di angka 4,1% dari produk domestik bruto hingga tutup buku Maret 2015.

Rupa Rege-Nitsure, Kepala Ekonom Bank of Baroda mengatakan, kalau target fiskal meleset, RBI mungkin akan berpikir ulang. "Kalau tidak, kemungkinan bank sentral akan memangkas suku bunga lagi setelah pengumuman anggaran," kata Rege-Nitsure.

Editor: Hendra Gunawan