Inflasi rendah, kurs rupiah ditutup menguat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah bergerak flukluatif pada perdagangan awal pekan di tahun 2019. Kemarin, rupiah ditutup melemah 0,47% ke level Rp 14,457 per dollar Amerika Serikat (AS). Kamis (3/1),  kurs rupiah menguat.

Mengutip Bloomberg, Kamis (3/1) pukul 16.03 WIB, rupiah ditutup menguat 0,28% menjadi Rp 14,417 per dollar AS. “Rupiah hari ini menguat karena rilis data inflasi Indonesia yang membaik,” Kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim Kepada Kontan, Kamis (3/1).

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, inflasi Desember 2018 sebesar 3,13% year-on-year (yoy). Inflasi tahunan di bulan Desember 2018 tersebut sama dengan inflasi keseluruhan tahun 2018.


Pencapaian inflasi 2018 ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,61%. Inflasi sebesar 3,13% itu juga di bawah asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yaitu 3,5%.

Ibrahim berpendapat, tren rupiah pada awal tahun 2019 akan cenderung melemah. Tetapi pergerakan rupiah terhadap dollar AS masih akan diambang batas wajar.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi global tahun ini mengindikasikan pelemahan akibat efek perang tarif dagang AS dan China yang belum menemukan titik temu. Menurut Ibrahim, indikasi melemahnya ekonomi global juga bisa dilihat dari indeks manufaktur China, Uni Eropa (UE), dan Asia yang melemah.

Bukan tidak mungkin, ini akan memicu terjadinya resesi ekonomi. “Sentimen itu membuat pelaku pasar keluar dari mata uang Asia tak terkecuali rupiah,” tutur Ibrahim (3/1).

Jadi, kalau rupiah terdepsresiasi di tahun ini wajar terjadi. Sebab, mata uang negara lainnya pun sedang melemah. Namun, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) perlu siap-siap jika rupiah mencapai level di atas Rp 14.500-Rp 14.600 per dollar AS.

Ibrahim memproyeksikan rupiah berada di level Rp 14.445-Rp14.509 per dollar AS pada perdagangan akhir pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat