Inflasi September Dibayangi Isu Kenaikan Harga Elpiji



JAKARTA. Tingkat inflasi pada bulan September 2008 tercatat sebesar 0,97% (m to m) dan 12,14% (y o y). Rupanya isu kenaikan harga elpiji pada akhir Agustus lalu telah mengangkat inflasi menjadi sebesar itu. Selain kenaikan harga bahan bakar terutama elpiji, kenaikan harga pada kelompok bahan makanan terutama daging juga menjadi penyebab tingginya inflasi di bulan September ini.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Ali Rosidi mengatakan, laju inflasi Januari-September 2008 sebesar 10,47%. "Angka inflasi pada bulan September 2007 tertinggi dalam empat bulan terakhir dan tertinggi dalam kurun waktu 3 tahun ke belakang," kata Ali Rosidi di Jakarta, Senin (6/10).

Selain kenaikan harga makanan dan bahan bakar, tingginya inflasi pada bulan September 2008 disebabkan karena momentum puasa dan hari raya yang benar-benar jatuh di bulan September. Di tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga saat puasa dan Lebaran di bagi dalam dua bulan sehingga tingkat inflasi juga terbagi.


Dari 66 kota yang dipantau BPS, seluruhnya mengalami inflasi. Menurut catatan BPS, inflasi tertinggi terjadi di Tarakan 2,80% dan terendah di Manado 0,03%.

Kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,90%, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,94%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 1,22%, kelompok sandang 0,50%, kesehatan 0,36%, pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,63%, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,22%.

Walaupun ada beberapa barang yang mengalami kenaikan harga, BPS juga mencatat beberapa komoditas mengalami penurunan harga. Komoditas-komoditas itu antara lain cabe merah, cabe rawit, emas perhiasan, minyak goreng dan bensin.

Dengan tingginya angka inflasi di bulan September 2008 ini, BPS sepertinya pesimis target inflasi sebesar 11,2% sampai akhir tahun 2008 bakal tercapai, walaupun diperkirakan pada bulan Oktober dan November tingkat inflasi tidak setinggi bulan September ini. "Oktober dan November akan ada trend penurunan inflasi tapi di bulan Desember akan naik lagi," katanya.

Untuk itu, ia meminta, agarĀ  otoritas fiskal dan moneter saling berkoordinasi lebih erat dalam mengawal target pencapaian inflasi 11,2% tahun 2008 dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Mereka harus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat, dengan mempercepat belanja pemerintah dan menentukan kebijakan suku bunga (BI Rate) yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test