Inflasi September rendah karena deflasi pangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks harga konsumen (IHK) September 2017 mengalami inflasi 0,13%. Dengan perkembangan tersebut, maka inflasi tahun kalender Januari hingga September 2017 sebesar 2,16% dan inflasi tahunan September sebesar 3,72% year on year (YoY).

Rendahnya inflasi disebabkan deflasi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,53%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, beberapa bahan makanan mengalami deflasi, seperti bawang merah dengan andil 0,06% serta daging ayam ras dan bawang merah dengan andil masing-masing 0,03%.

Kemudian, telur ayam, cabai rawit, dan bawang putih dengan andil masing-masing 0,02% serta bayam, kangkung, dan semangka dengan andil masing-masing sebesar 0,01%.


Namun, pihaknya juga mencatat adanya sejumlah komoditas yang mengalami inflasi. "Cabai merah perlu dapat perhatian karena andil inflasi 0,03%, beras naik tipis tetapi karena bobotnya besar maka andil inflasi 0,04%, dan ikan segar, pepaya, garam masing-masing andilnya 0,01%," kata  Suhariyanto saat konferensi pers, Senin (2/10).

Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 0,04% dengan andil 0,01% karena pengaruh kenaikan harga bubur, mie, nasi dan lauk pauk, serta rokok kretek dan rokok kretek filter.

Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,21% karena kenaikan harga besi, beton, dan kontrak sewa rumah. Kelompok sandang juga mengalami inflasi 0,52%, yang didominasi kenaikan harga emas dengan andil 0,02%.

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga juga inflasi 1,03%, karena kenaikan uang kuliah untuk D3 dan S1 dengan andil 0,04% dan uang sekolah SD, SMP, dan SMA dengan andil masing-masing 0,01%.

Sedangkan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan serta kelompok kesehatan masing-masing mencatat inflasi 0,02% dan 0,16%.

Dengan demikian, berdasarkan komponennya, inflasi inti September tercatat 0,35% dan 3% YoY, inflasi harga yang diatur pemerintah 0,15% dan 9,32% YoY, dan harga yang bergejolak deflasi 0,67% dan inflasi 0,47% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini