JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi September sebesar 0,01%. Kepala BPS Suryamin menyatakan, inflasi sebesar 0,01% ini merupakan yang terkecil sejak lima tahun lalu.Inflasi September 2012 ini lebih rendah dari bulan sebelumnya. Suryamin menyatakan, penurunan inflasi karena harga barang kembali normal. Menurutnya, dari 66 kota yang dijadikan sebagai indeks harga kumulatif (IHK), 21 kota mengalami inflasi dan 45 kota mengalami deflasi. Suryamin mengungkapkan bahwa kota-kota yang mengalami inflasi jauh lebih sedikit dari periode sebelumnya. "Inflasi tertinggi di Pangkal Pinang 0,74% dan Padang Sumatera Barat sebesar 0,54%. Sementara inflasi terendah berada di daerah Dumai sebesar 0,01%," ujarnya, Senin (1/10).Untuk penyumbang deflasi terbesar pada September 2012 saat ini ialah pada kelompok bahan bakanan yang mencapai 0,92%. Sementara, penyumbang deflasi yang besar selanjutnya ialah pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa yakni sebesar 0,80%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Inflasi September terkecil sejak lima tahun lalu
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi September sebesar 0,01%. Kepala BPS Suryamin menyatakan, inflasi sebesar 0,01% ini merupakan yang terkecil sejak lima tahun lalu.Inflasi September 2012 ini lebih rendah dari bulan sebelumnya. Suryamin menyatakan, penurunan inflasi karena harga barang kembali normal. Menurutnya, dari 66 kota yang dijadikan sebagai indeks harga kumulatif (IHK), 21 kota mengalami inflasi dan 45 kota mengalami deflasi. Suryamin mengungkapkan bahwa kota-kota yang mengalami inflasi jauh lebih sedikit dari periode sebelumnya. "Inflasi tertinggi di Pangkal Pinang 0,74% dan Padang Sumatera Barat sebesar 0,54%. Sementara inflasi terendah berada di daerah Dumai sebesar 0,01%," ujarnya, Senin (1/10).Untuk penyumbang deflasi terbesar pada September 2012 saat ini ialah pada kelompok bahan bakanan yang mencapai 0,92%. Sementara, penyumbang deflasi yang besar selanjutnya ialah pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa yakni sebesar 0,80%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News