JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama enam bulan sejak September 2016 hingga Maret 2017, garis kemiskinan Indonesia naik 3,45% menjadi Rp 374.478 per kapita per bulan. Bahkan, selama Maret 2016 hingga Maret 2017, garis kemiskinan naik 5,67%. Meski demikian, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Sairi Hasbullah mengatakan, penduduk miskin Indonesia belum mampu mengejar kenaikan garis kemiskinan tersebut. Padahal, pembangunan Tanah Air juga menyebabkan pengeluaran orang miskin juga meningkat. Sairi menyebut, berdasarkan sektornya, pengeluaran penduduk miskin yang bekerja di sektor konstruksi meningkat 2%. Selain itu, pengeluaran penduduk miskin yang bekerja di sektor perdagangan juga naik di atas 2%. Bahkan, pengeluaran penduduk miskin di sektor industri meningkat mendekati 3%.
Inflasi tinggi bikin susah ke luar dari kemiskinan
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama enam bulan sejak September 2016 hingga Maret 2017, garis kemiskinan Indonesia naik 3,45% menjadi Rp 374.478 per kapita per bulan. Bahkan, selama Maret 2016 hingga Maret 2017, garis kemiskinan naik 5,67%. Meski demikian, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Sairi Hasbullah mengatakan, penduduk miskin Indonesia belum mampu mengejar kenaikan garis kemiskinan tersebut. Padahal, pembangunan Tanah Air juga menyebabkan pengeluaran orang miskin juga meningkat. Sairi menyebut, berdasarkan sektornya, pengeluaran penduduk miskin yang bekerja di sektor konstruksi meningkat 2%. Selain itu, pengeluaran penduduk miskin yang bekerja di sektor perdagangan juga naik di atas 2%. Bahkan, pengeluaran penduduk miskin di sektor industri meningkat mendekati 3%.