Inflasi turun, poundsterling melemah



JAKARTA. Nilai tukar poundsterling jatuh terhadap rekan-rekan mata uang utama pasca pengumuman angka inflasi Inggris. Jalaran inflasi rendah, Bank of England (BoE) memutuskan mempertahankan suku bunga pada rekor terendah.

Mengutip Bloomberg, Selasa (14/10) pukul 17:30 WIB, pasangan GBP/USD turun 0,81% dibandingkan hari sebelumnya menjadi 1,5954. Pasangan GBP/AUD turun 0,39% menjadi 1,8266. Sedangkan pasangan EUR/GBP tidak bergerak di posisi 0,7929.

Inflasi Inggris bulan September (year on year) melambat menjadi 1,2%. Angka ini berada di bawah ekspektasi sebesar 1,5%. Kendati begitu, angka tersebut merupakan inflasi terendah sejak September 2009. Selama sembilan bulan, inflasi gagal mencapai target BoE sebesar 2%.


Di sisi lain, penjualan ritel Inggris pada bulan September juga turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, pergerakan GBP/USD menurun karena kekhawatiran menurunnya inflasi Inggris.

Semakin jauh inflasi dari target sebesar 2% akan memudarkan ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE) pada awal tahun depan. Aktivitas perekonomian Inggris sempat terganggu saat berlangsungnya referendum Skotlandia, beberapa waktu lalu.

"Pelemahan poundsterling relatif terbatas." ujar Firman Hari ini, jumlah tenaga kerja Inggris diprediksi membaik. Ini membatasi sentimen negatif poundsterling.

Untuk GBP/AUD, Tonny Mariano, analis PT Harvest International Future, menuturkan, pasangan ini turun karena pelaku pasar lebih merespons data Inggris. Padahal tingkat kepercayaan bisnis Australia turun.

Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures, bilang, EUR/GBP bergerak menguat terbatas pasca jatuh cukup dalam pada 28 September lalu. Penguatan ini merupakan penyesuaian posisi setelah terpuruk. Namun, Nizar menilai, tren penurunan EUR/GBP berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie