KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing masuk atau capital inflow ke pasar obligasi membuat rupiah semakin menguat. Mengutip Bloomberg di pasar spot, Senin (7/1) rupiah tercatat menguat 1,31% ke Rp 14.082 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 1,7% ke Rp 14.105 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah masih melanjutkan penguatan karena didukung inflow yang terus terjadi di pasar obligasi. Ia mencatat dalam beberapa hari terakhir yield obligasi seri benchmark turun 8 basis poin-10 basis poin. Lelang surat utang negara (SUN) yang cukup ramai dengan menerima permintaan Rp 55 triliun juga menopang penguatan rupiah. Josua memproyeksikan, rupiah berpotensi meneruskan penguatan karena masih merespons positif pernyataan dovish Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih fleksibel. Selain itu, rupiah berpotensi menguat karena pertumbuhan ekonomi di AS diproyeksikan melambat dari 2,9% di tahun lalu menjadi 2,5% di akhir tahun nanti.
Inflow asing di pasar obligasi membantu rupiah menguat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing masuk atau capital inflow ke pasar obligasi membuat rupiah semakin menguat. Mengutip Bloomberg di pasar spot, Senin (7/1) rupiah tercatat menguat 1,31% ke Rp 14.082 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 1,7% ke Rp 14.105 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah masih melanjutkan penguatan karena didukung inflow yang terus terjadi di pasar obligasi. Ia mencatat dalam beberapa hari terakhir yield obligasi seri benchmark turun 8 basis poin-10 basis poin. Lelang surat utang negara (SUN) yang cukup ramai dengan menerima permintaan Rp 55 triliun juga menopang penguatan rupiah. Josua memproyeksikan, rupiah berpotensi meneruskan penguatan karena masih merespons positif pernyataan dovish Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih fleksibel. Selain itu, rupiah berpotensi menguat karena pertumbuhan ekonomi di AS diproyeksikan melambat dari 2,9% di tahun lalu menjadi 2,5% di akhir tahun nanti.