Infomedia fokus dirikan gerai Print+



JAKARTA. PT Infomedia Nusantara akan membuka dua gerai digital printing berlabel Print+ di Jakarta dan Surabaya. Langkah ini dilakukan untuk memanfaatkan pasar cetak digital yang besar di Indonesia.

Muhammad Awaluddin, Presiden Direktur Infomedia Nusantara mengatakan, selama ini perusahaannya baru mampu mengambil 10% pangsa pasar cetak digital senilai Rp 750 miliar. Padahal, menurutnya, pasar bisnis cetak ini di Indonesia mampu mencapai Rp 5 triliun per tahun.

Dengan dua gerai barunya ini, diharapkan pendapatan perusahaan dari bisnis cetak digital akan bertambah sebesar Rp 15 miliar tahun ini. Selain itu, untuk menggenjot penjualan, tahun ini anak usaha PT Telkom ini juga fokus dalam memperkuat tiga portofolio bisnis barunya, yakni advertising, printing, dan data analytics.


Awaluddin mengaku akan serius merambah pasar cetak digital ini. Untuk itu, dalam tiga tahun ke depan perusahaan ini mentargetkan pendirian 50 gerai Print+ baru. "Dengan mekanisme franchise maupun dikelola langsung,” katanya, Selasa (17/4).

Untuk membangun tiap gerai Print+, Infomedia menyediakan investasi Rp 7 miliar. Sedangkan untuk gerai waralaba diperlukan investasi sekitar Rp 2 miliar tiap gerai.

Dia mengungkapkan, Print+ manjadi langkah awal Infomedia memperkuat portofolio bisnisnya di bidang printing. “Digital printing ini adalah jalan masuk merambah security printing yang tahun depan kita lakukan,” ungkap Awaluddin.

Sebelumnya, Infomedia juga telah menggelontorkan dana Rp 20 miliar untuk mengakuisisi perusahaan percetakan dan perusahaan penyedia tenaga kerja. Selain dua perusahaan itu, Awaluddin juga menyebutkan perusahaannya saat ini sedang menjajaki akuisisi perusahaan digital advertising dan perusahaan data analytics.

Pembiayaan untuk proses akuisisi tersebut, sepenuhnya akan diambil dari kas internal. “Rencana akuisisi tersebut telah masuk dalam belanja modal (capital expenditure) Infomedia Nusantara tahun ini yang totalnya mencapai Rp 100 miliar,” katanya.

Dengan akuisisi perusahaan-perusahaan tersebut, Awaluddin berharap perusahaannya mampu mencapai target pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun pada tahun ini. Jumlah itu naik 21% dibanding pendapatannya tahun lalu sebesar Rp 1,07 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini