KONTAN.CO.ID - Minimnya keterbukaan informasi soal akuisisi PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) beberapa waktu lalu menimbulkan banyak rumor di pasar domestik. Para pelaku pasar bahkan sampai melayangkan surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk minta kejelasan soal akuisisi perusahaan infrastruktur ini. Beberapa waktu lalu, pasar negosiasi sempat dikejutkan dengan transaksi crossing saham META yang terjadi antara Credit Suisse dan BCA Sekuritas sebesar Rp 1,78 triliun. Transaksi yang dilakukan dua broker tersebut pun mengubah kepemilikan saham pengendali di META. Sedikitnya informasi soal transaksi tersebut membuat para pelaku pasar berspekulasi soal pembeli 43% saham META. Konglomerasi besar seperti Grup Lippo, Grup Salim, dan Grup Rajawali lah yang membeli saham tersebut dibawah nama Matahari Kapital.
Pemilik baru Nusantara Infrastructure simpang siur
KONTAN.CO.ID - Minimnya keterbukaan informasi soal akuisisi PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) beberapa waktu lalu menimbulkan banyak rumor di pasar domestik. Para pelaku pasar bahkan sampai melayangkan surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk minta kejelasan soal akuisisi perusahaan infrastruktur ini. Beberapa waktu lalu, pasar negosiasi sempat dikejutkan dengan transaksi crossing saham META yang terjadi antara Credit Suisse dan BCA Sekuritas sebesar Rp 1,78 triliun. Transaksi yang dilakukan dua broker tersebut pun mengubah kepemilikan saham pengendali di META. Sedikitnya informasi soal transaksi tersebut membuat para pelaku pasar berspekulasi soal pembeli 43% saham META. Konglomerasi besar seperti Grup Lippo, Grup Salim, dan Grup Rajawali lah yang membeli saham tersebut dibawah nama Matahari Kapital.