JAKARTA. Produk CIMB Principal Dollar Bond memimpin perolehan return untuk reksadana pendapatan tetap berbasis dollar AS selama hampir setahun. Data riset PT Infovesta Utama menunjukkan, pada periode 30 Desember 2010 - 27 Oktober 2011 (ytd), produk CIMB Principal Dollar Bond sudah memberikan keuntungan 4,41%. Lalu di peringkat kedua, ada produk BNP Paribas Prima USD yang mencatatkan return sebesar 4,37%.Dari 14 produk reksadana jenis pendapatan tetap berbasis dollar AS yang diriset oleh Infovesta, produk MR Dollar yang dikelola oleh PT Kresna Graha Sekurindo, menjadi satu-satunya produk yang merugi, yaitu sebesar 4,94%.Analis PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya menyebut, seharusnya investor mengerti sepenuhnya mengenai profil reksadana yang akan digunakan untuk mengelola dana mereka. "Agar tidak terkena resiko kurs pada produk reksadana berbasis dollar ini, ada baiknya investor yang benar-benar memegang dollar yang masuk produk ini," ungkapnya, akhir pekan (29/10).Edbert bilang, jika nasabah masuk saat kurs rupiah melemah terhadap dollar AS, dan kemudian saat penarikan rupiah sedang menguat, maka saat dikonversi ke rupiah, investor malah bisa rugi.Oleh karena itu, lanjutnya, kebanyakan perusahaan atau korporasi yang memegang aset dalam bentuk dollar yang menggunakan produk reksadana berbasis dollar untuk mengelola dana mereka. "Sehingga saat ditarik, lalu kemudian perusahaan tersebut melakukan kewajiban pembayaran dalam bentuk dollar AS, mereka sama sekali tidak rugi. Malah untung dari return yang mereka dapatkan," urai Edbert.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Infovesta: Return CIMB Principal Dollar terbesar di reksadana berbasis dollar
JAKARTA. Produk CIMB Principal Dollar Bond memimpin perolehan return untuk reksadana pendapatan tetap berbasis dollar AS selama hampir setahun. Data riset PT Infovesta Utama menunjukkan, pada periode 30 Desember 2010 - 27 Oktober 2011 (ytd), produk CIMB Principal Dollar Bond sudah memberikan keuntungan 4,41%. Lalu di peringkat kedua, ada produk BNP Paribas Prima USD yang mencatatkan return sebesar 4,37%.Dari 14 produk reksadana jenis pendapatan tetap berbasis dollar AS yang diriset oleh Infovesta, produk MR Dollar yang dikelola oleh PT Kresna Graha Sekurindo, menjadi satu-satunya produk yang merugi, yaitu sebesar 4,94%.Analis PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya menyebut, seharusnya investor mengerti sepenuhnya mengenai profil reksadana yang akan digunakan untuk mengelola dana mereka. "Agar tidak terkena resiko kurs pada produk reksadana berbasis dollar ini, ada baiknya investor yang benar-benar memegang dollar yang masuk produk ini," ungkapnya, akhir pekan (29/10).Edbert bilang, jika nasabah masuk saat kurs rupiah melemah terhadap dollar AS, dan kemudian saat penarikan rupiah sedang menguat, maka saat dikonversi ke rupiah, investor malah bisa rugi.Oleh karena itu, lanjutnya, kebanyakan perusahaan atau korporasi yang memegang aset dalam bentuk dollar yang menggunakan produk reksadana berbasis dollar untuk mengelola dana mereka. "Sehingga saat ditarik, lalu kemudian perusahaan tersebut melakukan kewajiban pembayaran dalam bentuk dollar AS, mereka sama sekali tidak rugi. Malah untung dari return yang mereka dapatkan," urai Edbert.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News