JAKARTA. Penyakit fundamental ekonomi Indonesia, yaitu current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan pada tahun ini belum akan membaik. Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit transaksi berjalan pada tahun 2015 masih akan berada pada level 3% dari PDB. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juda Agung mengatakan, saat ini fokus pemerintah yang akan membangun infrastruktur sehingga akan menyebabkan impor belanja modal meningkat. Walhasil, perbaikan defisit untuk tahun ini belum bisa terjadi. Secara garis besar BI melihat ada tiga komponen yang mempengaruhi defisit transaksi berjalan tahun ini. Pertama, penurunan harga minyak dunia. Harga minyak dunia yang turun positif karena selama ini neraca transaksi berjalan ditekan impor minyak yang besar.
Infrastruktur digenjot, impor barang modal naik
JAKARTA. Penyakit fundamental ekonomi Indonesia, yaitu current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan pada tahun ini belum akan membaik. Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit transaksi berjalan pada tahun 2015 masih akan berada pada level 3% dari PDB. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juda Agung mengatakan, saat ini fokus pemerintah yang akan membangun infrastruktur sehingga akan menyebabkan impor belanja modal meningkat. Walhasil, perbaikan defisit untuk tahun ini belum bisa terjadi. Secara garis besar BI melihat ada tiga komponen yang mempengaruhi defisit transaksi berjalan tahun ini. Pertama, penurunan harga minyak dunia. Harga minyak dunia yang turun positif karena selama ini neraca transaksi berjalan ditekan impor minyak yang besar.