LHOKSEUMAWE. Infrastruktur pengelolaan gas alam cair atau kilang Liqufied Natural Gas (LNG) di Arun, Lhokseumawe, Aceh, kembali bergairah setelah diambil alih PT Perta Arun Gas (PAG) dan menyulap proyek itu menjadi gas pipa atau regasifikasi. Sebelumnya kilang yang beroperasi sejak 1978 tersebut memiliki fungsi mengubah gas bumi menjadi LNG yang dipasok dari ladang gas Arun. Kemudian LNG tersebut diekspor ke berbagai negara di antaranya Jepang dan Korea Selatan. Namun setelah 37 tahun beroperasi kondisi berubah, kegiatan kilang LNG Arun berhenti. Hal ini disebabkan oleh habisnya pasokan gas dari ladang gas Arun.
Infrastruktur gas Aceh kembali bergairah
LHOKSEUMAWE. Infrastruktur pengelolaan gas alam cair atau kilang Liqufied Natural Gas (LNG) di Arun, Lhokseumawe, Aceh, kembali bergairah setelah diambil alih PT Perta Arun Gas (PAG) dan menyulap proyek itu menjadi gas pipa atau regasifikasi. Sebelumnya kilang yang beroperasi sejak 1978 tersebut memiliki fungsi mengubah gas bumi menjadi LNG yang dipasok dari ladang gas Arun. Kemudian LNG tersebut diekspor ke berbagai negara di antaranya Jepang dan Korea Selatan. Namun setelah 37 tahun beroperasi kondisi berubah, kegiatan kilang LNG Arun berhenti. Hal ini disebabkan oleh habisnya pasokan gas dari ladang gas Arun.