JAKARTA. Anggaran infrastruktur dalam belanja pemerintah harus terus ditingkatkan secara bertahap. Pasalnya, Bank Dunia (World Bank) dalam laporannya menyebutkan, Indonesia kehilangan potensi pertumbuhan ekonomi sekitar 1% per tahun selama satu dekade terakhir. Penyebabnya adalah alokasi belanja infrastruktur pemerintah yang masih rendah. Ekonom Utama Bank Dunia Ndiame Diop mengatakan, selama ini anggaran infrastruktur di Indonesia kurang dari 4% dari total produk domestik bruto (PDB). Jumlah anggaran infrastruktur ini merupakan total anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah. Kepala Ekonom BII Juniman menuturkan, idealnya anggaran infrastruktur di Indonesia saat ini sekitar Rp 300 triliun–Rp 500 triliun. Dengan dukungan anggaran yang cukup, maka pembangunan infrastruktur diyakini bisa lebih lancar sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Infrastruktur lemah, pertumbuhan RI hilang 1%
JAKARTA. Anggaran infrastruktur dalam belanja pemerintah harus terus ditingkatkan secara bertahap. Pasalnya, Bank Dunia (World Bank) dalam laporannya menyebutkan, Indonesia kehilangan potensi pertumbuhan ekonomi sekitar 1% per tahun selama satu dekade terakhir. Penyebabnya adalah alokasi belanja infrastruktur pemerintah yang masih rendah. Ekonom Utama Bank Dunia Ndiame Diop mengatakan, selama ini anggaran infrastruktur di Indonesia kurang dari 4% dari total produk domestik bruto (PDB). Jumlah anggaran infrastruktur ini merupakan total anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah. Kepala Ekonom BII Juniman menuturkan, idealnya anggaran infrastruktur di Indonesia saat ini sekitar Rp 300 triliun–Rp 500 triliun. Dengan dukungan anggaran yang cukup, maka pembangunan infrastruktur diyakini bisa lebih lancar sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.