BATAM. Demi mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini, pemerintah akan fokus untuk mempercepat pembangunan infrastruktur maritim dan pariwisata khususnya di daerah Sumatera. Hal itu akan dibahas baik pemerintah pusat dan daerah beserta Bank Indonesia (BI) dalam rapat koordinastor (rakor), Jumat (12/8). Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung, mengatakan, kedua sektor itu merupakan sektor yang paling berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi. "Dalam rakor ini, Sumatera dan daerah sekitarnya akan menjadi fokus kami karena memiliki sektor maritim dan pariwisita yang cukup pontesial," ungkap dia kepada wartawan, Kamis (11/8) malam.
Di mana, Sumatera merupakan penyumbang ekonomi terbesar di Indonesia setelah Jawa. Nah, dengan fokus di kedua sektor tersebut diharapkan Sumatera nantinya tidak terlalu bergantung dengan komoditas seperti saat ini. "Kalau memang dapat dipercepat, infrastruktur juga cepat jalan dan target pertumbuhan 5,2% bisa tercapai dan untuk sumatera sendiri bisa mencapai 5%," tambah Juda. Adapun memang dalam kuarta II-2016 ekonomi Indonesia naik menjadi 5,18%. Meski naik, tak semua daerah di Indonesia mengalami kenaikan. Seperti misalnya, daerah Kalimantan yang turun menjadi 1,1% dari kuartal sebelumnya 1,4% dan daerah Indonesia turun juga turun menjadi 5,9% dari kuartal sebelumnya 6,3%. Sementara daerah Jawa masih mengalami kenaikan menjadi 5,7% dari 5,3%, dan Sumatera dari 4,2% naik menjadi 4,5%. Selain itu Juda juga mengatakan, selain pembangunan infrastruktur pemerintah juga akan membahas neraca jasa di sektor maritim yang masih mengalami defisit 80%. Hal itu dipengaruhi baik karena leasing dan asuransi yang digunakan untuk kapal masih menggunakan asing.