Infrastruktur tumbuh, SMI siapkan Rp 12 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menyiapkan nominal pendanaan di tahun depan. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan infrastruktur perusahaan pelat merah tersebut di tahun 2018.

Agresius R. Kadiaman, Director & Chief Financial Officer (CFO) SMI menjelaskan, sumber pendanaan SMI di tahun depan akan diperoleh dari pasar modal, pinjaman bilateral maupun multirateral. Dari pasar modal, SMI akan menerbitkan obligasi senilai Rp 10 triliun di tahun depan.

Tahun ini, sumber pendanaan SMI berasal dari penerbitan surat utang sebesar Rp 7 triliun, pinjaman sebesar US$ 250 juta dan ada Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 2 triliun.


Sementara, di tahun depan SMI masih akan membidik dana dari obligasi senilai Rp 10 triliun dan fasilitas pinjaman sejumlah US$ 250 juta. Namun, sumber kucuran dana dari PMN tidak dijadwalkan di tahun depan.

Agresius merinci, saat ini pilihan terbaik dari sumber dana misalnya masih tetap dana yang berasal dari domestik. Namun, bila tidak tersedia baru ke pasar global. "Karena ada withholding tax dan izin Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN)," kata Agresius kepada Kontan.co.id, Senin (11/12).

Obligasi merupakan salah satu instrumen rupiah yang juga menjadi sumber dana pilihan terbaik. Sedangkan untuk fasilitas dollar AS, yakni pinjaman sindikasi maupun bilateral. "Ke depannya kami akan sesuaikan dengan kondisi pasar dan kebutuhan debitur," ujar Agresius.

Tahun 2018, SMI membidik komitmen pembiayaan senilai Rp 78,7 triliun. Nominal tersebut diprediksi meningkat 22,39% dibanding periode sama tahun ini yang mencapai Rp 64,3 triliun.

Sementara dari sisi outstanding, SMI menargetkan pencapaian sebesar Rp 47,1 triliun. Angka ini juga diperkirakan meningkat 28,69% dari posisi akhir Desember tahun ini sebesar Rp 36,6 triliun.

Dengan meningkatnya pembiayaan infrastruktur, imbuh Agresius turut membawa berkah bagi SMI. "Semua proyek yang dibiayai sudah dievaluasi agar selain menguntungkan untuk SMI juga harus membawa manfaat sosial dan ekonomi bagi Indonesia," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati