KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot 21,92% secara year to date (ytd) membuat price earning ratio (PER) saham-saham di dalamnya terlihat rendah. Akan tetapi, PER tersebut belum tentu mencerminkan valuasi saham yang benar-benar murah. Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Budi Frensidy, valuasi saham saat ini terlihat murah karena belum memperhitungkan proyeksi earning per share (EPS) tahun ini. Sebaliknya, PER aktual saat ini menggunakan trailing PER dari laporan keuangan 2019 atau triwulan I-2020 yang disetahunkan. Perlu diingat, kinerja keuangan pada laporan keuangan tersebut masih belum terdampak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebagaimana diketahui, PSBB yang diterapkan mulai April 2020 berpotensi mengganggu kinerja para emiten pada tahun ini. Budi memperkirakan, EPS 2020 sebagian besar sektor emiten bakal turun 20%-40% dibanding tahun lalu.
Ingat, meski PER rendah, valuasi saham belum tentu murah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot 21,92% secara year to date (ytd) membuat price earning ratio (PER) saham-saham di dalamnya terlihat rendah. Akan tetapi, PER tersebut belum tentu mencerminkan valuasi saham yang benar-benar murah. Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Budi Frensidy, valuasi saham saat ini terlihat murah karena belum memperhitungkan proyeksi earning per share (EPS) tahun ini. Sebaliknya, PER aktual saat ini menggunakan trailing PER dari laporan keuangan 2019 atau triwulan I-2020 yang disetahunkan. Perlu diingat, kinerja keuangan pada laporan keuangan tersebut masih belum terdampak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebagaimana diketahui, PSBB yang diterapkan mulai April 2020 berpotensi mengganggu kinerja para emiten pada tahun ini. Budi memperkirakan, EPS 2020 sebagian besar sektor emiten bakal turun 20%-40% dibanding tahun lalu.