Ingat ya, jenis vaksin hidup tak boleh diberikan untuk ibu hamil, apa saja itu?



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ibu hamil dan orang lanjut usia (lansia) boleh mendapatkan vaksinasi. Namun, untuk ibu hamil ada jenis vaksin yang tidak boleh diberikan saat masih mengandung. Nah, jenis vaksin apa saja yang bisa diberikan untjk ibu hamil dan lansia?

dr Dirga Sakti Rambe, vaksinolog dan dokter spesialis penyakit dalam mengatakan, ibu hamil boleh dan bahkan sangat penting menerima vaksinasi. "Kita tahu bahwa banyak penyakit-penyakit infeksi yang bila terjadi pada masa kehamilan, dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dan dapat mempengaruhi kondisi kehamilan secara langsung," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (22/12).

Ibu hamil yang terkena influenza, dihubungkan dengan kelahiran premature. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar ibu hamil mendapatkan vaksin influenza, juga ada beberapa vaksin lainnya yang penting.


Baca Juga: Ini penjelasan Menteri Sri Mulyani untuk pendanaan vaksin corona gratis

Namun, Dirga menekankan, meski perlu mendapatkan vaksinasi, ibu hamil tidak boleh menerima vaksinasi dengan jenis vaksin hidup.

"Perlu diingat, ibu hamil tidak boleh mendapatkan vaksin hidup. Misalnya, vaksin MMR; vaksin campak; vaksin cacar air, itu harus ditunda hingga kehamilannya selesai," ujarnya.

Selain ibu hamil, vaksinasi juga bisa diberikan pada lansia. Kata Dirga, pada orang lansia terjadi penurunan sistem imunitas akibat proses penuaan. Oleh karena itu, lansia termasuk kelompok yang sangat rentan untuk mengalami penyakit infeksi sehingga ada beberapa rekomendasi khusus vaksinasi pada lansia.

"Misalnya vaksin pneumonia untuk mencegah radang paru yang dapat mematikan bagi lansia. Yang kedua, vaksin influenza juga penting diberikan untuk lansia karena pada lansia. Penyakit influenza dapat berkomplikasi menjadi radang paru yang berat. Yang ketiga, vaksin herpes zoster atau cacar ular, itu juga direkomendasikan untuk lansia," imbuh Dirga.

Selanjutnya: Banyak yang ragu terhadap vaksin Covid-19, mengapa bisa terjadi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat