Ingatkan Ancaman Perang, Kim Jong Un Minta Militernya Lebih Intensif Berlatih



KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Sadar akan potensi perang yang semakin nyata, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kini meminta militernya untuk berlatih lebih intens.

Kantor berita resmi Pyongyang, KCNA, pada hari Jumat (10/3) melaporkan bahwa pesan pemimpinnya itu disampaikan setelah ia mengawasi latihan menembak pasukannya pada hari Kamis (9/3).

"(Kim) menekankan bahwa sub-unit penembak harus dipersiapkan secara ketat untuk kesempurnaan terbesar dalam menjalankan dua misi strategis, yaitu pertama untuk mencegah perang dan kedua untuk mengambil inisiatif dalam perang, dengan terus mengintensifkan berbagai latihan simulasi untuk perang nyata," tulis KCNA, seperti dikutip Reuters.


Baca Juga: AS-Korsel Gelar Latihan Gabungan Terbesar Sejak Tahun 2017

Kekhawatiran Kim semakin meningkat setelah Korea Selatan dan AS semakin sering menggelar latihan militer gabungan di sekitar Semenanjung Korea.

Minggu depan, dua sekutu itu akan memulai latihan militer skala besar yang dikenal sebagai latihan Freedom Shield. Korea Utara mengecam latihan tahunan tersebut, bahkan menyebutnya sebagai latihan untuk invasi.

Pejabat tinggi Korea Utara sekaligus adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, awal pekan ini bahkan melempar ancaman perang jika ada upaya dari negara lain untuk menjatuhkan salah satu rudal uji coba Korea Utara.

Baca Juga: Makin Panas, Korea Utara Memperingatkan AS Tidak Menembak Jatuh Rudal Uji Coba

Sementara itu, Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek di lepas pantai baratnya pada hari Kamis. KCNA menunjukkan bahwa setidaknya enam rudal ditembakkan pada waktu yang bersamaan.

"Sebuah unit yang dilatih untuk misi penyerangan telah menembakkan serangan yang kuat ke wilayah perairan yang ditargetkan dan menunjukkan kemampuannya untuk menghadapi perang yang nyata," tulis KCNA.

Merespons uji coba tersebut, Komando Indo-Pasifik AS mengatakan bahwa uji coba tersebut tidak mengancam AS atau aliansinya. Namun, mereka tetap meyakini bahwa program senjata pemusnah massal dan rudal balistik Pyongyang tetap akan mengganggu stabilitas kawasan.