Inggris Akan Menerbitkan Surat Utang Lebih Banyak



KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris berencana menerbitkan obligasi lebih banyak. Dananya akan digunakan untuk mendanai rencana anggaran pemerintah Buruh yang baru. 

Kantor Pengelolaan Utang Inggris merevisi rencana penerbitan obligasi untuk tahun keuangan ini sebesar £19,2 miliar pound setara dengan US$ 24,9 miliar menjadi £ 296,9 miliar, lebih banyak dari dari proyeksi jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penerbitan obligasi London sebesar £ 294 miliar.

"Pasar obligasi memiliki rekam jejak yang sangat kuat, termasuk tahun ini dalam menyesuaikan diri dengan perubahan pasokan obligasi. Dan kami berharap revisi kewenangan ini akan diserap dengan lancar oleh pasar," kata CEO Debt Management Office (DMO) Jessica Pulay dikutip Reuters.


Baca Juga: Rusia Tuding Inggris Gunakan Koridor Laut Hitam untuk Pasok Senjata ke Ukraina

Penerbitan tahun ini berada di jalur yang tepat untuk menjadi yang tertinggi kedua setelah penerbitan di 2020-2021 saat pandemi COVID-19.

Pulay memangku jabatan puncak di DMO pada bulan Juli, menggantikan Robert Stheeman yang menghabiskan 21 tahun di pucuk pimpinan lembaga tersebut.

Rencana anggaran belanja pemerintah Inggris secara tahunan juga akan meningkat sebesar £ 70 miliar per tahun dalam waktu lima tahun. Di mana hanya £ 36 miliar yang akan ditutupi dengan pajak.

Selama empat tahun ke depan, peramal anggaran memperkirakan DMO perlu meningkatkan utang sebesar £ 1,063 triliun atau £ 120 miliar lebih banyak dari yang diramalkan pada saat anggaran bulan Maret.

Pulay mengatakan, secara keseluruhan pasar obligasi telah bereaksi cukup positif terhadap rencana revisi penerbitan DMO.

Untuk tahun fiskal ini, peningkatan terbesar akan terjadi pada obligasi berjangka panjang dengan jatuh tempo lebih dari 15 tahun dengan penerbitan meningkat menjadi £ 59,2 miliar pound dari £ 50 miliar saat rencana penerbitan terakhir diperbarui pada bulan April.

Baca Juga: Ukraina Meminta Pasokan Rudal Tomahawk dari AS, Mungkinkah Dikabulkan?

"Alasan mengapa kami mengumumkan sedikit peningkatan pada obligasi berjangka panjang mencerminkan kinerja yang kuat dari program berjangka panjang sejauh ini tahun ini," kata Pulay. Dia menambahkan, investor lebih bersemangat untuk membeli lebih banyak obligasi berjangka panjang ini di sindikasi dan setelah lelang DMO reguler daripada yang terjadi pada jatuh tempo yang lebih pendek.

Ketika ditanya apakah peningkatan penerbitan obligasi berjangka panjang kemungkinan akan mendorong biaya pinjaman lebih tinggi, Pulay mengatakan sulit untuk berspekulasi.

"Tetapi saya pikir kita perlu memperhitungkan kinerja yang kuat yang telah kita lihat di lelang kita dan memang sindikasi kita hingga saat ini, sebagai indikator tingkat permintaan yang kuat yang ada untuk obligasi berjangka panjang saat ini," kata Pulay. 

Editor: Avanty Nurdiana