Inggris akan perkokoh kekuatan demi hadapi ancaman luar angkasa dari China dan Rusia



KONTAN.CO.ID - LONDON. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyatakan, Inggris akan meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman dari Rusia dan China di ruang angkasa sebagai bagian dari tinjauan kebijakan luar negeri, keamanan dan pertahanan yang dilakukan oleh pemerintah.

Pada Kamis, Inggris mengatakan prihatin dengan uji satelit Rusia yang melibatkan peluncuran proyektil dengan karakteristik senjata.

"Minggu ini kita telah diingatkan akan ancaman Rusia terhadap keamanan nasional kita dengan uji provokatif proyektil seperti senjata dari satelit yang mengancam penggunaan ruang secara damai," tulis Wallace dalam surat kabar The Sunday Telegraph, seperti diberitakan Reuters, Minggu (26/7), seraya menambahkan bahwa China juga mengajukan ancaman.


Baca Juga: Inggris khawatirkan aktivitas luar angkasa Rusia, ini alasannya

"China juga sedang mengembangkan senjata ruang angkasa ofensif dan kedua negara meningkatkan kemampuan mereka. Perilaku seperti itu hanya menggarisbawahi pentingnya peninjauan yang sedang dilakukan pemerintah (Inggris)", tambahnya.

Ketegangan antara Inggris dan Rusia meningkat dalam beberapa pekan terakhir, karena Inggris membidik Rusia dengan sanksi baru, menuduh para aktor Rusia mencoba mencampuri dalam pemilihan tahun lalu dan mengatakan Moskow telah mencoba meretas penelitian vaksin.

Secara terpisah, Inggris mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong dalam eskalasi perselisihan dengan China atas inisiasi undang-undang keamanan nasional untuk bekas jajahan Inggris.

Awal bulan ini, Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan peralatan dari Huawei Technologies China untuk sepenuhnya dihapus dari jaringan 5G Inggris pada akhir tahun 2027.

China, yang pernah dijadikan sumber utama investasi dalam proyek-proyek infrastruktur Inggris dari nuklir hingga kereta api - menuduh Inggris menjadi calo ke Amerika Serikat. 

Baca Juga: Survei: Balas dendam, Beijing harus tutup kantor konsulat AS di Hong Kong

Editor: Herlina Kartika Dewi