Inggris Bekukan Aset Roman Abramovich, Penjualan Klub Chelsea Jadi Terancam



KONTAN.CO.ID - LONDON. Pemerintah Inggris memberikan sanksi ke pemilik Chelsea FC Roman Abramovich. Pengusaha asal Rusia ini termasuk dalam tujuh orang yang terkena sanksi pembekuan aset dan larangan bepergian.  

Mengutip CNN, dalam sebuah pernyataan resmi, Inggris memasukan nama Abramovich ke daftar individu yang terkena sanksi sebagai bagian dari upayanya untuk "mengisolasi" Presiden Rusia Vlamidir Putin.

Sanksi ini pun membuat penjualan Chelsea klub London diragukan. Sebelumnya Abramovich mengumumkan bulan ini bahwa dia berencana untuk menjual Chelsea, karena itu "demi kepentingan terbaik Klub, para penggemar, karyawan, serta sponsor dan mitra Klub." Ini terjadi setelah dia menyatakan dia memberikan "pengurusan" klub kepada wali yayasan amal klub.


Nah, sanksi baru ini akan membuat asetnya dibekukan dan akan melarang "transaksi dengan individu dan bisnis Inggris," kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan Inggris dalam sebuah pernyataan Kamis. Miliarder itu juga akan menghadapi larangan bepergian yang melarangnya memasuki Inggris.

Sanksi tersebut juga sangat mempengaruhi Chelsea. Klub ini akan diberikan "lisensi khusus".  Tindakan tersebut berarti bahwa tidak ada tiket lebih lanjut yang akan diizinkan untuk dijual oleh klub dan hanya pemegang tiket musiman dan/atau tiket yang sudah terjual yang akan diizinkan untuk menghadiri pertandingan.

Anggota Parlemen Inggris Chris Bryant sebelumnya telah meminta Abramovich untuk kehilangan kepemilikan atas Chelsea setelah melihat bocoran dokumen pemerintah Inggris tahun 2019 yang mengatakan Abramovich menarik karena "hubungannya dengan negara Rusia dan asosiasi publiknya dengan aktivitas dan praktik korupsi," kata anggota parlemen dalam sebuah posting Twitter. Inggris "benar-benar bertekad" untuk memberikan sanksi kepada oligarki Rusia, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan bulan ini, menambahkan bahwa Inggris sedang mengerjakan "daftar lebih lanjut" oligarki untuk sanksi.

"Tidak ada tempat bagi kroni Putin untuk bersembunyi," lanjut Truss.

Editor: Lamgiat Siringoringo